SOLOPOS.COM - Supardiono, warga Desa Monggol Kecamatan Saptosari menunjukkan tumpukan tanaman jagung dan kacang sisa serangan monyet ekor panjang di wilayah tersebut, Selasa I14/1/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Petani di wilayah Desa Monggol, Saptosari, Gunungkidul harus menjaga ladangnya selama 24 jam sehari untuk mengantisipasi serangan monyet ekor panjang yang bisa menghabiskan hasil panen.

Terlena sebentar saja monyet-monyet tersebut akan menyerang. Tak jarang petani histeris mengetahui ladangnya sudah hancur.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

“Biasanya ibu-ibu itu yang histeris. Mereka menangis di ladang. Apalagi sebentar lagi panen. Petani harus menanam dan merawat tanaman, tapi ketika hendak dipanen harus berhadapan dengan monyet,” papar salah satu petani yang memiliki lahan di Dusun Ngelo, Monggol, Sukamto.

Serangan monyet ekor panjang dirasakan semakin ganas akhir-akhir ini. Warga mengaku melihat ratusan monyet menyerang ladang mereka. Pada tahun-tahun sebelumnya serangan monyet tak sebanyak saat ini.

Sementara itu, puluhan hektare lahan pertanian di Desa Karangasem, Ponjong juga rusak akibat serangan ratusan monyet berekor panjang. Untuk mengusirnya, warga setempat beronda secara bergiliran.

Kepala Desa Karangasem Maryanto mengatakan, serangan monyet ke ladang-ladang palawija warga terjadi sejak sebulan terakhir. “Ada sekitar 50 hektare tanaman rusak, sebagian gagal panen,” kata dia, Selasa (14/1/2014).

Saat ini, kata Maryanto, warga yang ladangnya diserang meronda setiap hari secara bergiliran. Hanya saja upaya tersebut tidak efektif karena monyet yang datang mencapai ratusan.

Upaya pengusiran monyet juga dilakukan dengan menanam pohon di sekitar habitat monyet, namun tetap saja tidak maksimal karena diakuinya tanaman buah yang ditanam di hutan yang menjadi habitat monyet belum berbuah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya