JOGJA—Bidang Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Diepserindagkoptan) Jogja akan menerjunkan 22 tim ke sejumlah pasar tiban hewan kurban.
Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau
Selain mengecek kondisi fisik hewan, langkah tersebut untuk mengantisipasi hewan kurban terjangkit penyakit seperti myasis (daging berbelatung).
Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Disperindagkoptan Jogja Endang Finiarti mengatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan pada Kamis (18/10/2012) atau H-7 Idul Adha ke seluruh tempat penjualan hewan kurban di Jogja.
“Soal kasus Myasis yang ditemukan di Bantul, Selasa (16/10/2012) kami akan melakukan penyemprotan anti lalat di pasar-pasar tiban dan berkoordinasi dengan DIY,” jelas Endang saat ditemui di kantornya, Rabu (16/10/2012).
Selama pemantauan kondisi kesehatan hewan kurban tersebut, pihaknya akan cermat mengecek kondisi fisik hewan. Meski begitu, Disperindagkoptan tidak akan melakukan pemantauan lewat uji laboratorium dengan alasan waktu pemeriksaannya tidak mencukupi.
Apalagi, lanjut dia, hewan kurban yang kondisinya sehat dapat diketahui melalui ciri-ciri fisik. “Misalnya, mata tidak berwarna merah, tidak mengeluarkan lendir dari mulut, hidung dan mata, nafsu makan bagus, bisa berdiri tegak, bulu tidak kusam serta bergerak dengan aktif,” jelasnya.