SOLOPOS.COM - BANGUN TALUT -- Warga membangun talut di sepanjang jalan tembus Sari-Bakung, Masaran, Sragen. Foto diambil Rabu (29/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Sragen (Solopos.com) – Mengantisipasi longsor saat musim hujan, warga Desa Pringanom, Masaran, Sragen, membuat talut di sepanjang jalan tembus Sari-Bakung, Pringanom. Talut yang direncanakan memiliki panjang 450 meter dan tinggi 125 cm itu diharapkan mampu menahan luapan air akibat hujan yang sering terjadi di sekitar jalan.

BANGUN TALUT -- Warga membangun talut di sepanjang jalan tembus Sari-Bakung, Masaran, Sragen. Foto diambil Rabu (29/6/2011). (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang pengurus Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Pringanom, Priyanto, saat ditemui Espos, Rabu (29/6/2011), mengatakan Dukuh Sari dan Bakung adalah beberapa wilayah di Masaran yang rawan banjir. Saat musim hujan, terangnya, kondisi jalan tembus Sari-Bakung, sangat memrihatinkan. “Jalannya sangat becek, tak bisa dilalui kendaraan. Bahkan tanahnya sedikit demi sedikit tergerus,” tuturnya.
Padahal, lanjut Priyanto, jalan itu adalah jalur utama distribusi panen para petani. Alhasil, saat musim hujan tiba, distribusi panen menjadi sangat terganggu. “Alat transportasi tak ada yang bisa masuk ke sawah warga. Jadinya petani harus manggul sendiri,” ungkapnya.
Ekspedisi Mudik 2024

Di samping pembuatan talut, pihaknya berencana melalukan perlebaran jalan. Menurutnya, lebar jalan saat ini kurang memadai kala dilalui mobil pengangkut gabah. “Apalagi sebagian tanahnya telah longsor sisa musim hujan kemarin. Nanti akan diperlebar dan dicor supaya jalan tetap awet,” ujar dia.

Sementara itu, warga Sari, Pringanom, Siswadi, menganggap pembuatan talut sangat mendesak dilakukan. Pasalnya, jalan tembus Sari-Bakung vital untuk memperlancar perekonomian antarkampung. “Jalan ini juga jalur alternatif yang menghubungkan antar desa. Kalau dibiarkan seadanya, lama-lama bisa longsor karena tanah di sini labil,” ucapnya.

Lebih lanjut Priyanto memaparkan dana pembuatan talut tersebut berasal dari PNPM Mandiri Perdesaan senilai Rp 120 juta. Sementara warga sekitar juga ikut andil lewat swadaya senilai Rp 13 juta. “Dalam 15 hari, kami target pembangunan ini rampung,” tandasnya.

m99

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya