SOLOPOS.COM - Ilustrasi kondisi desa terdampak longsor dan banjir bandang . (Antara-Yulius Satria Wijaya)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Antisipasi bencana tanah longsor dan angin kencang bakal menjadi fokus penanganan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menyusul makin meningkatnya curah hujan di wilayah setempat.

"Kami akan fokus pada antisipasi longsor dan angin kencang karena pada musim penghujan dikhawatirkan potensi longsor dan angin kencang mengalami peningkatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (4/1/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menambahkan, pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan bencana tanah longsor yang ada di wilayah itu. "Kami telah melakukan pemetaan untuk mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang rawan bencana, khususnya bencana tanah longsor," ujarnya.

Dia menyebutkan, pada saat ini ada lima kecamatan yang mendapatkan perhatian khusus karena dikhawatirkan rawan tanah longsor. Dia menyebutkan, lima kecamatan tersebut adalah Wanayasa, Banjarmangu, Susukan, Pagentan dan juga Punggelan.

Ia juga menyebutkan bahwa di wilayah Kabupaten Banjarnegara belum ada wilayah yang terindikasi rawan banjir. "Berdasarkan hasil pemetaan yang kami lakukan, wilayah yang terindikasi rawan banjir belum ada, karena itu fokus kami hanya pada bencana tanah longsor dan juga angin kencang," tambahnya.

Sebelumnya, Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) kembali mengingatkan warga yang ada di wilayah setempat agar mewaspadai bencana hidrometeorologi pada puncak Ilustrasi kondisi desa terdampak longsor dan banjir bandang . (Antara-Yulius Satria Wijaya). "Memasuki puncak musim hujan pada bulan Januari ini masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie.

Dia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. "Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama yaitu di atas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang," lanjutnya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, ujar dia peningkatan intensitas curah hujan dengan durasi waktu yang lebih lama di sebagian besar wilayah di Jawa Tengah akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya