SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung menumpang perahu hias/perahu tradisional di Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Kamis (13/5/2021). Jumlah warga yang berminat naik perahu tersebut mengalami peningkatan pesat saat memasuki Lebaran 2021, Kamis (13/5/2021). Kondisi itu diprediksi akan bertahan hingga satu pekan mendatang. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Para pelaku usaha perahu wisata Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat bakal mendapatkan pelatihan serta sosialisasi terkait keselamatan perahu wisata. Hal itu dilakukan agar peristiwa tenggelamnya kapal di Waduk Kedungombo, Boyolali tak terjadi di Rawa Jombor.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng), Sinung Nugroho Rachmadi, mengatakan menilai perlu ada tim verifikator untuk memastikan kelayakan serta sarana dan prasarana keselamatan perahu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami sudah sampaikan ke bupati perlu ada satu tim kurasi atau verifikator terhadap kelayakan sarana dan prasarana yang ada. Kemudian ada pelatihan kepada operator atau nahkoda kapal atau perahu. Kemudian ketersiadaan sarana dan prasarana keselamatan. Sehingga dalam konteks itu para pelaku wisata bisa meminimalisasi faktor risiko,” kata Sinung saat ditemui seusai rapat koordinasi di Pemkab Klaten, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga: MA Kaji Aturan dalam Permohonan Ganti Kelamin

Sinung menjelaskan meminimalisasi faktor risiko wahana perahu wisata itu menjadi bagian dari kelanjutan pembangunan dan penataan kawasan rawa. “Di satu sisi ada kegiatan fisiko di sisi lain ada hal-hal Bintek yang diarahkan ke unsur rescue,” kata dia.

Wahana perahu wisata di Rawa Jombor menjamur setahun terakhir. Saat ini, ada sekitar 46 perahu yang beroperasi di kawasan rawa. Perahu yang digunakan merupakan perahu rakitan dengan konstruksi dari kayu dan alas dari bambu. Masing-masing perahu dilengkapi busa tebal agar kapal tetap terapung.

Para pengelola menyatakan sudah melengkapi perahu dengan pelampung atau ban yang disediakan untuk penumpang serta menempatkan satu petugas pengaman saban perahu beroperasi.

Sebelumnya, tim gabungan dari Polres, Kodim, serta Pemkab Klaten menggelar sosialisasi serta pengecekan kelengkapan alat keselamatan perahu di Rawa Jombor. Para pengelola diminta tak mengangkut penumpang melebihi kapasitas perahu.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan sudah mengarahkan kepada seluruh pemilik kapal agar seluruh penumpang mengenakan pelampung atau ban ketika kapal beroperasi mengelilingi rawa.

Baca Juga: Greyhound, Perusahaan Bus Berusia Seabad Akhirnya Tumbang

“Kapasitas juga sudah kami minta dikurangi dengan menerapkan tempat duduk berjarak. Kru kapal harus pandi berenang dan menyelam serta batas operasional kapal maksimal sampai pukul 21.00 WIB,” kata Ronny.

Ronny juga menjelaskan ruas jalan di sekeliling rawa dibuat searah untuk mengurai kemacetan. Rencananya, penerapan arus lalu lintas searang pada jalan di sekeliling rawa diberlakukan saban Sabtu, Minggu, dan hari libur. “Ada rekayasa lalu lintas di sekiling rawa dibuat searah. Ada enam titik rawan ditempatkan petugas gabungan dari polisi, TNI, serta pemkab. Rencananya diusulkan hanya akhir pekan serta saat libur,” kata Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya