SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR--Pemerintah Kecamatan Colomadu mendata tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga medis yang tinggal di wilayah Colomadu.

Pendataan itu sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Camat Colomadu, Eko Budi Hartoyo, menuturkan Kecamatan Colomadu mengambil kebijakan itu setelah mempertimbangkan banyak hal.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satunya adalah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Colomadu didominasi nakes maupun tenaga medis atau dokter.

Cegah Covid-19, Masyarakat Karanganyar Jangan Gelar Malam Tirakatan

Ekspedisi Mudik 2024

Selain mempertimbangkan hal itu, Pemerintah Kecamatan Colomadu juga mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dapat menimpa nakes dan tenaga medis selama pandemi Covid-19.

Kasus yang menimpa nakes dan melibatkan masyarakat selama pandemi ini cukup banyak terjadi di wilayah lain di Indonesia. Oleh karena itu Pemerintah Kecamatan Colomadu mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak menimpa nakes di Karanganyar.

"Kami sudah mulai mendata nakes dan tenaga medis yang tinggal di Kecamatan Colomadu. Saya perlu tahu berapa kekuatan [jumlah nakes dan tenaga medis] di Colomadu. Kami bekerja sama dengan puskesmas. Sudah ada data yang masuk tetapi belum semua. Belum rampung," kata Eko saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (21/7/2020).

RT/RW Ada Kasus Covid-19, Lomba Agustusan Dilarang di Karanganyar

 

Seratusan Orang

Dia mengklaim jumlah tenaga kesehatan dan tenaga medis yang tinggal di Colomadu mencapai seratusan orang.

Selain mendata nakes dan tenaga medis, Pemerintah Kecamatan Colomadu juga menyosialisaikan kepada masyarakat perihal peran mereka selama pandemi Covid-19.

Menurut dia, masyarakat seharusnya memperlakukan mereka dengan baik.

Sekda Grobogan Sembuh dari Covid-19

"Medis itu garda terdepan saat ini. Masyarakat tidak boleh mengucilkan karena mereka ini pahlawan. Yen keneng [Covid-19] sing nangani ya mereka. Nah pendataan itu mengantisipasi kemungkinan terburuk. Terobosan saya, ya ben ngerti jumlah e pira, nang ngendi wae mereka," tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya