SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Pembuatan sumur dasar sungai digagas dapat diberdayakan di beberapa desa di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Hal itu diharapkan dapat menjadi solusi bagi persoalan kekurangan air bersih saat musim kemarau yang sering melanda di beberapa desa di kecamatan itu.

“Kami sudah membuat tak kurang tiga sumur dasar sungai yang airnya kemudian bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih warga. Hasilnya sekarang warga yang mendapat pasokan tidak pernah kekurangan air bersih bahkan saat kemarau,” ujar Tulus Rahayu, 43, warga Dukuh Duren, Desa Sukorame, Kecamatan Musuk, yang memiliki gagasan pembuatan sumur dasar sungai, kepada wartawan di Boyolali, Sabtu (11/5/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan dibuatnya sumur dasar sungai tersebut, Tulus berharap ada pemberdayaan sumur serupa di desa-desa lain di wilayah itu. Dengan demikian, saat musim kemarau tiba, warga tidak akan lagi kekurangan air bersih.

Ekspedisi Mudik 2024

Harapan yang sama juga disampaikan Sigit Murdaka, 36, warga Sukorame yang juga Ketua LSM Bima Nusantara. Sigit yang juga sering ikut terlibat pembuatan sumur dasar sungai, mengaku membuktikan manfaat dari keberadaan sumur dasar sungai itu.

Menurut Sigit, pemberdayaan sumur tersebut bisa menjadi alterntaif dalam mengatasi kesulitan air bersih di musim kemarau.

”Menurut saya, itu menjadi solusi yang baik sehingga pemerintah pun tak perlu harus memberikan bantuan setiap tahun atau setiap musim kemarau tiba,” ujarnya.

Tulus menambahkan meskipun pada musim kemarau banyak sungai di Kecamatan Musuk tidak mengalir, sesungguhnya masih menyimpan potensi air. Dengan cara membuat sumur dasar sungai, potensi air di dasar sungai itu bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

”Kami sudah membuktikan dengan membuat empat titik sumur di tiga tempat yang berbeda. Yakni di Sendang Tirtosari, Tuk Dukoh, Sendangtirta dan Kali Jeromahan. Dari pembuatan empat sumur itu sekarang bisa untuk memenuhi kebutuhan air bersih 3.000 rumah,” imbuh dia.

Menurutnya, keberadaan sumur tersebut bisa mengatasi persoalan kesulitan air bersih karena bisa bertahan selama-lamanya. Apalagi jika kemudian ekosistem di wilayah sungai bisa dikembalikan lagi sebagaimana fungsi alaminya. Jika ekosistem bisa dikembalikan lagi seperti semula maka debit airnya akan semakin tinggi. Bahkan bukan tidak mungkin sungainya akan kembali mengalir lagi.

”Kecuali itu sumur dasar sungai juga sangat mudah pembuatannya. Dan lagi biayanya tidaklah mahal, bahkan bisa dibilang murah karena bisa melibatkan masyarakat setempat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya