SOLOPOS.COM - Ilustrasi embung (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Antisipasi kekeringan di Jawa Tengah menurut Kemenpupera bisa diatasi dengan pembangunan embung.

Kanalsemarang.com, PURBALINGGA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mendukung rencana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan membangun 1.000 embung guna mengantisipasi kekeringan di provinsi itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau yang untuk pertanian, yang untuk program-program prioritas, kita pasti kooperatif, bekerja sama dengan kabupaten, dengan provinsi karena dalam pikiran saya sama itu. Itu pemerintah uangnya uang negara semua, jadi cuma kisi-kisinya saja,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono di Purbalingga, Jateng, Jumat (28/8/2015).

Menteri mengatakan hal itu kepada wartawan saat mengunjungi pembangunan Bendung Slinga di Kecamatan Kaligondang, Purbalingga.

Ekspedisi Mudik 2024

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa embung harus dibedakan antara embung pertanian dan embung air.

“Embung pertanian itu kayak blumbang [kolam penampungan air] di kawasan sawah. Irigasi kita ini adalah round of irrigation system. Kita punya 7,1 juta hektare sawah yang dari waduk tidak lebih dari 1 juta hektare yang lain hanya seperti ini [Bendung Slinga],” katanya.

Ia mengatakan Bendung Slinga istimewa karena hanya intake atau saluran biasa tanpa ada penampungannya tetapi masih bisa mengairi sawah sedangkan di daerah lain mungkin sudah kering.

Oleh karena itu, dia mengaku heran karena air di Bendung Slinga tetap melimpah.

“Yang namanya round of irrigation system ya kayak ini,” katanya.

Lebih lanjut, Basoeki mengatakan bahwa embung dari Kemenpuper atau embung air biasanya menampung di sungai sebagai resevoar bukan di lahan pertanian.

“Jadi ada bedanya, hanya istilahnya saja. Embung itu istilah dari NTB [Nusa Tenggara Barat], kalau yang di Jawa Timur ranu, kalau yang di Jawa Barat situ, dipakai di sini [Jateng] juga embung pertanian tetapi itu adalah tampungan-tampungan air di lahan sawah, jadi beda. Kalau cuma 1.000 pasti bisa dan pasti bermanfaat karena itu adalah tampungan air di lahan sawah,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa area persawahan seluas 60.000 hektare di kawasan Jeratun Seruna yang menggunakan irigasi dari Waduk Kedungombo, Jateng, tidak ada yang kering.

Akan tetapi, kata dia, area persawahan yang kering berasal dari irigasi Lusi dan Dumpil karena tidak ada resevoar sehingga Kemenpura akan membuatkan long storage dan sudah ditenderkan.

“Kemudian juga ada rencana embung Coyo dan Tirto pada tahun 2016,” katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan pembangunan 1.000 embung guna mengantisipasi kekeringan di berbagai wilayah.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pembangunan embung itu akan dimulai dari wilayah timur yang berbatasan dengan Jawa Timur, yakni di Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya