SOLOPOS.COM - Sejumlah anak jalanan dan pengamen yang terjaring operasi premanisme di sekitar Palang Joglo, Solo digiring naik ke atas truk untuk dibawa ke Mapolresta Solo, Sabtu (27/6/2015). (JIBI/Solopos/Arif Fajar S)

Antisipasi kejahatan dilakukan Polresta Solo dengan menggelar operasi premanisme.

Solopos.com, SOLO- Operasi Premanisme untuk antisipasi kejahatan dan cipta kondisi menjelang Idul Fitri yang digelar Polresta Solo serta seluruh jajaran Polsek berhasil menjaring 82 orang di sejumlah tempat di Kota Solo, Sabtu (27/6/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Operasi premanisme ini selain cipta kondisi menjelang Idul Fitri juga untuk persiapan Operasi Ketupat Candi,” jelas Kapolresta Solo Kombes Pol Ahmad Lutfi melalui Kasat Sabhara AKP Edy Sulistiyanto didampingi Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara kepada wartawan seusai pelaksananaan kegiatan, di Mapolresta Solo, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari pantauan solopos.com, anggota Polresta Solo yang didukung Satuan Sabhara, Intel dan Reskrim mulai melakukan operasi premanisme di perempatan Jajar, kemudian dilanjutkan ke arah perempatan utara terminal, langsung ke pertigaan Gilingan, dan berakhir di sekitar palang Joglo.

Di perempatan jajar, polisi mengamankan pengamen di atas kursi roda, sementara di kawasan palang Joglo, belasan anak jalanan dan pengamen diamankan dan langsung dibawa ke mapolresta Solo, ada sekitar 20 orang.
Sedang sisanya sebanyak 62 orang diamankan oleh jajaran Polsek Jebres, Polsek Banjarsari, Polsek Pasar Kliwon, Polsek Serengan, dan Polsek Laweyan yang juga menggelar operasi serupa secara serentak.

“Selain untuk cipta kondisi menjelang Idul Fitri, pelaksanaan kegiatan ini karena adanya keluhan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan ulah para pengamen di perempatan jalan. Termasuk juga petasan, judi dan minuman keras kita razia,” terang AKP Edy Sulistiyanto.
Mereka yang terjaring operasi premanisme tersebut, selain dari wilayah Solo, juga ada yang dari Kabupaten Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali. Bahkan tambah Edy, ada juga yang datang dari Jogja.

“Semua kita data, kemudian didokumentasikan, selanjutnya dilakukan pembinaan dan pengarahan. Jika di kemudian hari ada apa-apa sudah ada datanya,” terang dia.
Ke depan Polresta Solo juga akan melibatkan Satpol PP dan Dinas Sosila Kota Solo. Dalam kesempatan tersebut selain memberi pengarahan dan pembinaan, polisi juga menyita alat-alat untuk mengamen.

Dari 82 orang yang diamankan baik, preman, parkir liar, dan pengamen, ada pengamen yang masih bersekolah yakni, Hari Tristiawan, 13. Pelajar salah satu SMP di Kabupaten Sragen ini, mengaku mengamen di atas bis untuk menambah uang saku setelah pulang sekolah.

“Saya sudah izin ibu kalau mau mengamen. Tadi saya ditangkap pas mau naik bis jurusan Sragen di Jebres depan Kampus UNS Solo,” tutur anak dari pasangan Sugiarti dan Riyanto itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya