SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (Freepik).

Solopos.com, BOYOLALIKecelakaan lalu lintas yang terjadi di Tol Semarang-Solo, tepatnya di Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Kamis (9/2/2023), diduga kuat terjadi karena faktor kelelahan sopir. Untuk itu para pengguna tol diharapkan bisa memastikan kondisi tubuh atau kesiapannya sebelum mengemudikan kendaraannya.

Hal tersebut disampaikan Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, Kamis (9/2/2023). Dugaan tersebut diperkuat dengan waktu kejadian kecelakaan, kronologi, dan daerah asal truk yang terlibat kecelakaan tersebut.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Disebutkan, ada dua truk yang terlibat kecelakaan. Semua berjalan dari arah Semarang menuju Solo. Namun saat itu salah satu truk, yakni truk gandeng berpelat nomor L 9263 UJ dan truk memuat biji plastik berpelat nomor AG 9445 MN.

Saat itu, truk gandeng dalam posisi berhenti di bahu jalan karena mengalami kerusakan. Kemudian dari arah belakang, truk AG 9445 MN yang menurut informasi berasal dari Cirebon itu menabrak bagian belakang truk gandeng.

“Itu adalah daerah yang sering kami bahas, yakni KM 487 A dan kejadiannya pukul 03.15 WIB, dini hari. Kami menduga itu karena mengantuk,” kata dia.

Disebutkan ruas tol yang berada di wilayah Boyolali, yakni KM 470 hingga KM 480 ke atas sering terjadi kecelakaan. Kecelakaan sering disebabkan karena sopir mengantuk.

“Sering kejadiannya di dini hari. Jadi untuk para pengemudi yang menggunakan jalan tol agar bisa memastikan kondisinya. Sebab yang tahu kondisi tersebut adalah yang bersangkutan. Pastikan dalam kondisi siap membawa kendaraan. Jika tidak siap, jangan dipaksakan,” lanjut AKP Herdi Pratama.

Ada beberapa solusi yang dapat dijalankan jika sopir dalam kondisi mengantuk. Pertama, bisa berhenti di lokasi yang ditentukan untuk beristirahat. Kedua, bisa bergantian dalam mengemudi dengan keluarga atau teman jika ada.

Jika melihat kecelakaan dua truk tersebut, salah satunya telah menempuh perjalanan cukup jauh, yakni dari Cirebon. Menurutnya, dalam berkendara, idealnya beristirahat setiap 2 jam atau 2,5 jam.

Terlebih pada jam-jam dini hari, di mana pada umumnya adalah jam tidur atau jam-jam ketika seseorang mengalami titik lelah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya