SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Musim kemarau rawan terjadi kebakaran. Persiapan matang untuk menghadapinya menjadi hal penting. Seperti yang dilakukan karyawan PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Madiun. 

Mereka menggelar simulasi tanggap darurat bencana kebakaran, Kamis (22/8/2019). Sejumlah karyawan terlibat dalam simulasi ini. 

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dalam simulasi itu, gedung utama PT PLN Madiun di Jl. MT Haryono dibuat seolah-olah mengalami kebakaran. Api menjalar dengan cepat hingga membuat karyawan berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. 

Mendapat laporan itu, petugas pemadam kebakaran dan dibantu polisi langsung mengamankan lokasi kebakaran. Dalam kobaran api yang semakin membesar, ada beberapa karyawan yang terjebak di gedung. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke rumah sakit. 

Tim hydrant PLN Madiun bersama petugas damkar mencoba memadamkan api yang membesar. Butuh beberapa waktu hingga akhirnya api berhasil dipadamkan. 

Pejabat Pelaksana K3L PLN Madiun, Bagus Panuntun, mengatakan simulasi tanggap darurat ini dilakukan untuk menyegarkan kembali keterampilan seluruh karyawan untuk mengatasi kebakaran. 

PLN Madiun, kata dia, memiliki tim tanggap darurat yang terbagi dalam beberapa bagian seperti tim evakuasi karyawan, tim evakuasi dokumen, tim pengamanan kerusuhan, tim P3K, dan tim hydrant. 

“Hal ini harus kita lakukan berulang-ulang. Bahkan kalau bisa per semester. Akan kita ulang terus. Supaya saat di kantor ada bencana kebakaran, kita sudah siap. Makanya perlu di-refresh berulang kali,” ujarnya. 

Berbagai kemungkinan akan terus dilakukan sebagai bagian antisipasi dan kesiapan menghadapi kebakaran. Terlebih, kantor PLN Madiun pernah terbakar pada 2014. Peristiwa itu menjadi pengalaman berharga dan sebagai pengingat untuk selalu waspada. 

Kasi Damkar Satpol PP Kota Madiun, Dwi Sulistianto, mengatakan pencegahan diperlukan untuk meminimalisasi jatuhnya korban dan kerugian saat kebakaran terjadi. Dalam simulasi ini penting bagi karyawan memahami langkah yang harus diambil ketika terjadi kebakaran. 

‘’Penanganan kebakaran merupakan tanggung jawab semua orang yang ada di sekitar kejadian. Kalau tidak cukup berani memadamkan api, paling tidak berteriak kebakaran untuk memberi peringatan kepada yang lain. Hal semacam itu penting untuk dilatih agar terbiasa,’’ jelasnya. 

Dwi meminta masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati saat musim kemarau. Dalam beberapa waktu terakhir ini Damkar banyak menangani kebakaran lahan. Salah satu penyebabnya adalah sampah yang dibakar. Ia mengingatkan warga untuk memastikan sampah yang dibakar benar-benar padam sebelum ditinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya