SOLOPOS.COM - RSUD Bung Karno Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan RSUD Bung Karno guna mengantisipasi jika kasus Covid-19 meledak lagi.

Beberapa hari terakhir, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Kota Bengawan terus meningkat. Baru dalam dua hari terakhir penambahan angkanya hanya satu digit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kapasitas ruang isolasi RSUD Bung Karno saat ini sekitar 25 bed dan sudah terpakai 14 bed.

15 Tahun Menunggu Punya Anak, Pemulung Solo Ini Malah Keguguran Gara-Gara Tabrak Lari

Keempat belas pasien yang menempati bed ruang isolasi Covid-19 RSUD Bung Karno Solo tersebut sebagian tanpa gejala. Mereka menjalani isolasi di RSUD karena rumah masing-masing kurang memadai untuk karantina mandiri.

“Kalau terjadi outbreak, kami berencana menambah tenaga medis dan mengoperasikan lantai IV yang selama ini belum terpakai. Bisa untuk 50 bed. Terus nanti kalau kemungkinan terburuk terjadi, masih ada 60 tempat tidur lagi. Semuanya bisa 198 bed total, hampir 200,” katanya melalui telepon, Selasa (29/9/2020).

Penambahan tenaga medis bisa dengan merekrut sukarelawan atau memanggil petugas dari puskesmas dan RSUD Ngipang. Ning sudah mengajak nakes internal RSUD Bung Karno Solo berdiskusi beberapa kali terkait potensi outbreak Covid-19. Mereka juga membahas kemungkinan mengubah seluruh operasional guna menangani Covid-19.

Selain Ngadirejo dan Pabelan, Ini 4 Keluarga Yang Juga Jadi Klaster Covid-19 Sukoharjo

Opsi Paling Efektif

Seluruh nakes menyatakan kesanggupan mengingat mengubah operasional menjadi opsi paling efektif ketimbang membuka RS darurat. “Mereka sudah siap jika terjadi outbreak. Kami kan sudah beberapa kali bertemu dan berbincang. Mereka siap, dengan posisi seperti ini, bisa merawat segini,” ucap Ning, sapaan akrabnya.

Ning menambahkan lebih baik mengoptimalkan RSUD Bung Karno Solo untuk menangani kasus Covid-19 daripada membangun baru. RS harus memiliki standar. Jika membuat RS darurat, tapi standarnya kurang memenuhi, Ning khawatir nanti malah tenaga kesehatan yang jadi korban.

Perempuan Kadipiro Jadi Pasien Ke-29 Solo Yang Meninggal Setelah Terpapar Covid-19

Pada sisi lain, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatat tambahan empat kasus yang seluruhnya baru atau bukan berasal dari pasien suspek yang naik kelas. Perinciannya, tiga orang dari uji swab mandiri dan seorang merupakan kontak dari kasus Sukoharjo.

“Tren kelihatannya menurun karena penambahannya satu digit selama dua hari ini. Tapi, kami tetap antisipasi,” kata Ning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya