SOLOPOS.COM - Ilustrasi hewan ternak milik warga lereng Merapi di Klaten (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN -- Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten mulai mendata jumlah hewan ternak besar di lereng Gunung Merapi. Pendataan dilakukan menyusul terjadinya penggembungan Gunung Merapi sejak erupsi Juni 2020 lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Klaten saling meningkatkan koordinasi menghadapi potensi erupsi Gunung Merapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kesiapsiagaan juga dilakukan masyarakat dengan menyiapkan jalur evakuasi alternatif di kawasan perkampungan di tengah desa. Tak hanya evakuasi warga, evakuai ternak besar di lereng Merapi pun dipikirkan.

Fix! Ekonomi Singapura Masuk Jurang Resesi, Ini Penjelasannya

"DPKPP Klaten juga mendata hewan ternak besar, seperti sapi, kerbau, dan kambing. Hasil sementara, ada 10.000-an ekor. Yang kami data hanya ternak besar. Khusus ternak kecil, seperti unggas tidak kami data," kata Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, saat ditemui Solopos.com di Jatinom, Klaten, Selasa (14/7/2020).

Widiyanti mengatakan penyelamatan hewan ternak besar juga menjadi skala prioritas saat menghadapi potensi erupsi Merapi. Sehingga, keberadaan hewan ternak besar perlu didata lebih lanjut.

"Khusus hewan ternak besar perlu dipikirkan proses evakuasinya juga. Nantinya, proses evakuasi hewan ternak dilakukan secara mandiri oleh warga,” ujar dia.

Jangan Tertipu! Beredar Info Lowongan Pekerjaan Palsu Catut Nama PLN

Tempat Penampungan Ternak juga Dipikirkan

Hewan ternak besar di 13 desa di Kemalang, Klaten, akan didata. Selain memikirkan proses evakuasi, tempat penampungan hewan ternak itu juga perlu dipikirkan. “Nantinya, tempat penampungan juga akan dimaksimalkan di berbagai desa paseduluran. Misal tidak bisa menampung semuanya, bisa juga dimaksimalkan di desa-desa di sekitar desa paseduluran," jelas Widiyanti.

Sebelumnya, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan sebanyak 26 desa penyangga di Klaten siap dioptimalkan guna menyikapi penggembungan Gunung Merapi. Puluhan desa itu tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bersinar.

"Nantinya, satu desa di Kemalang dapat ditampung dua desa penyangga itu [jika terjadi erupsi Gunung Merapi]," kata Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto.

Biaya Rapid Test di Bandara Adi Soemarmo Solo Dikoreksi, Jadi Berapa?

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi kemandirian di tiga desa di lereng Gunung Merapi. Masing-masing desa itu, yakni Sidorejo, Balerante, dan Tegalmulyo. Ketiganya berada di Kecamatan Kemalang.

Kemandirian di tiga desa itu diwujudkan dengan menyiapkan jalur evakuasi alternatif yang ada di masing-masing desa. Termasuk, jalur evakuasi untuk ternak besar di lereng Merapi.

"Saya lihat sudah ada kemandirian di setiap desa. Meski seperti itu, kami juga siapkan jalur evakuasi utama dan fasilitas di setiap selter [Demakijo (Karangnongko), Kebondalem Lor (Prambanan), Menden (Kebonarum)]," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya