SOLOPOS.COM - Bumi dipotret dari langit (socialphy.com)

Harianjogja.com, JOGJA- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jogja mengimbau Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera menginventarisasi persediaan air bersih guna mengantisipasi kemungkinan munculnya peristiwa El Nino.

“Perlu segera dilakukan pendataan kembali sumber daya air bersih untuk menghadapi musim kemarau yang juga dipengaruhi peristiwa El Nino,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jogja, Tony Agus Wijaya, Rabu (11/6/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tony mengatakan peristiwa El Nino yang diperkirakan terjadi pada September-Oktober, meskipun merupakan El Nino kategori lemah. Gangguan cuaca tersebut akan berdampak mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia termasuk DIY sekitar 15%.

“Sehingga dimungkinkan akan terjadi kekeringan yang lebih dari kemarau biasa,” katanya.

Sementara itu, menurut dia, wilayah yang diperkirakan paling terdampak kekeringan tersebut yakni Kabupaten Gunungkidul dan Kalasan, Kabupaten Sleman.

“Kami harap Kabupaten Gunungkidul agar lebih siap dari sekarang, menghadapi kemungkinan kekeringan itu,” kata dia.

El Nino merupakan peristiwa peningkatan suhu laut di Samudra Pasifik. Pada 1997 Indonesia mengalami El Nino kuat, yang mengurangi curah hujan lebih dari 50%.

Sementara itu, menurut dia, meskipun saat ini telah memasuki musim kemarau, kondisi curah hujan masih normal yakni berkisar 40 milimeter per dasarian.

“Bulan Juni memang masih merupakan masa-masa awal musim kemarau, sehingga lumrah apabila masih terjadi hujan ringan. Bulan-bulan selanjutnya akan terus berkurang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya