SOLOPOS.COM - Tim Search and Rescue (SAR) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengevakuasi jenazah Sutarmin, 53, warga Dukuh Jering RT 004/RW 001, Desa Krasak, Kecamatan Teras, yang tewas tercebur sumur, Minggu (8/2/2015) sore. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Antisipasi bencana Solo, BPBD Solo sudah mengecek sejumlah peralatan.

Solopos.com, SOLO–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi datangnya bahaya banjir yang sewaktu-waktu menerjang beberapa lokasi di kota tersebut. Hal itu dilakukan menyusul datangnya musim penghujan pada penghujung 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana BPBD Solo, Gatot Sutanto, mengatakan persiapan menghadapai bencana pada pergantian musim sudah dilakukan sejak Oktober 2015. Sedangkan aksi konkret dimulai pada pekan I November 2015.

“Kami sudah mengecek peralatan-peralatan yang terkait dengan transisi musim ini. Pada awal musim penghujan biasanya ada angin kencang. Mesin pemotong kayu sudah kami servis agar siap digunakan jika ada pohon roboh,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (14/11/2015).

Ada beberapa lokasi di Kota Solo yang kerap terkena banjir. Di wilayah selatan-timur, wilayah yang diwaspadai terkena banjir adalah sebagian Jebres, Pucangsawit, Semanggi hingga Joyontakan. Wilayah seperti Joyosuran, Serengan dan Laweyan termasuk dalam kondisi waspada.

Di sisi utara Solo, BPBD memantau kondisi Banyuanyar, Nusukan, Gilingan dan Sumber.

“Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sudah melakukan pengecekan saluran dan pintu air. Sementara itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) akan menggelar kerja bakti serentak untuk membersihkan sungai pada 20 November 2015,” papar dia.

BPBD Solo sudah mengecek pelampung dan perahu karet yang kelak berguna untuk evakuasi korban banjir. Namun, motor penggerak perahu dijadwalkan baru diservis pekan depan.

Selain persiapan peralatan, BPBD Solo mulai mempersiapkan kesiapan personel. Belum lama ini sebanyak 20 personel mengikuti latihan fisik di sekitar Stadion Manahan Solo. Untuk me-refresh kesiapan personel di bidang SAR air, pekan depan mereka akan berlatih di Umbul Ponggok, Klaten.

“Latihan-latihan itu berguna agar personel tidak terlalu kaget saat berhadapan dengan situasi bencana,” terang dia.

Konsolidasi dengan berbagai pihak sudah dilakukan. Gatot menyatakan sudah berkoordinasi dengan komunitas sukarelawan bencana, pemerintah kelurahan yang berpotensi terdampak banjir dan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo seperti DPU, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan DKP.

BPBD Kota Solo juga telah berkoordinasi dengan BPBD dari kabupaten sekitar. Mereka berkomitmen saling memberi informasi. Luapan air yang sampai di Kota Solo biasanya berasal dari daerah sekitar seperti Klaten dan Boyolali.

“Misalnya ada informasi dari BPBD Boyolali tentang intensitas dan debit air hujan di sana. Maka kami di sini bisa memperhitungkan dan bersiap-siap dengan dampaknya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya