Solopos.com, KARANGANYAR – Partisipasi masyarakat di lereng Gunung Lawu sisi barat dinilai perlu ditingkatkan guna mendukung kegiatan pelestarian lingkungan.
Melalui peran warga secara langsung, persoalan lingkungan seperti kerawanan tanah longsor diharapkan dapat teratasi lebih maksimal.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Peneliti Pusat Penelitian Lingungan Hidup (PPLH) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS), Tunjung Wahadi Sutirto, mengatakan salah satu peran masyarakat lokal dalam mendukung pelestarian lingkungan adalah memahami tentang pemanfaatan lahan di lingkungannya.
“Bagaimana masyarakat lokal memahami pemanfaatan lahan. Mampu membedakan antara kepentingan ekonomi dan kepentingan pencegahan kerawanan [longsor],” ujar dia saat ditemui
Menurutnya saat ini di beberapa daerah di lereng Gunung Lawu telah dibuka untuk kepentingan ekonomi, salah satunya untuk area pengembangan tanaman semusim.
“Untuk meningkatkan kepentingan pencegahan kerawanan longsor, mestinya pembukaan lahan baru tanaman semusim dihentikan,” terang dia.
Tunjung mengatakan saat ini ada empat kecamatan di Kanganyar yang menjadi sasaran penelitian PPLH LPPM UNS terkait pelestarian lingkungan.
Keempatnya adalah Kecamatan Matesih, Karangpandan, Ngargoyoso, dan Tawangmangu. Menurutnya empat daerah tersebut memiliki biodiversitas yang lebih lengkap dari daerah lain.
“Jadi kami melihat wilayah itu perlu untuk ditingkatkan pelestariannya,” lanjut dia.
Sementara itu Camat Tawangmangu, Titik Umarni, mengatakan saat ini peran masyarakat terus dilibatkan dalam kegiatan pelestarian lingkungan, salah satunya pada kegiatan tanam pohon.
“Masyarakat selalu kami ajak komunikasi melalui forum. Kami kan memiliki Forum Kemitraan Polisi Masyarakat,” ujar dia