SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Aktivitas masyarakat di wilayah Kelurahan Sewu, Semanggi, Sangkrah dan Joyosuran normal pascabanjir yang melanda, Jumat (4/1/2013) sore. Jemuran pakaian terlihat banyak di sepanjang bantaran sungai Jenes dan Pepe yang melewati Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres. Petugas perlindungan masyarakat (Linmas) diterjunkan untuk mendata penduduk yang terancam tergenang air.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, di Kelurahan Sewu, setidaknya ada empat personel linmas yang diterjunkan untuk memantau lingkungan sembilan rukun warga (RW) di Sewu. Mereka ditempatkan di pos pelayanan perempatan Sewu, kantor Kelurahan Sewu, yang lainnya keliling. Di Kelurahan Joyosuran, ada sebanyak 30 personel linmas yang diterjunkan di 12 RW. Setiap RW terdiri atas 2-3 personel linmas.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

“Banjir yang terjadi di RT 003/RW 001 dan RT 012/RW 002 Kelurahan Sewu sebenarnya bukan merupakan daerah rawan banjir. Genangan air di dua RT itu disebabkan adanya saluran air di sebelah barat tanggul yang tersumbat. Air tak bisa mengalir ke Bengawan Solo karena tersumbat,” ujar Sekretaris Kelurahan Sewu, Budiyono Santoso, saat dijumpai Solopos.com, Sabtu (4/1/2013).

Menurut Budiyono, tersumbatnya saluran air itu disebabkan banyaknya bangunan rumah yang menutupi. Dia mengaku kesulitan untuk membongkar saluran itu hunian di atasnya ditempati warga. Dia pernah mengajukan proposal ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan ke DPRD pada 19 Januari 2012. Namun, proposal pengajuan bantuan itu, terang dia, belum ada tanggapan hingga kini.

Daerah rawan banjir di Sewu, sambung dia, hanya di sekitar lingkungan RW 007, terutama RT 003. Dia mengimbau kepada semua warga, terutama di bantaran sungai agar waspada terhadap banjir. Selain itu, lanjut dia, warga juga bekerja bakti secara rutin setiap dua pekan sekali. “Banjirnya itu tak lama dan ketinggiannya di bawah lutut kaki. Sore, air tergenang. Menjelang malam, sudah surut,” tuturnya.

Di Joyosuran, genangan air setinggi sampai 50 cm terjadi di lima RT, yakni di RT 004/RW 006, RT 001 dan RT 002/RW 003, RT 002 dan RT 003/RW 012. Jumlah kepala keluarga (KK) di lima RT itu, menurut Lurah Joyosuran Urip Jatmiko, belum terdata karena airnya sudah surut hanya hitungan jam.

Meluapnya Kali Jenes disebabkan pintu air Demangan yang menampung aliran Kali Jenes ditutup. Penutupan pintu air Demangan disebabkan volume air di Bengawan Solo lebih tinggi daripada Kali Pepe. “Genangan air terjadi di rumah penduduk yang letakknya lebih rendah dari jalan. Kalau ditotal se-Kelurahan Joyosuran, jumlah KK yang terancam banjir mencapai puluhan KK. Di wilayah RT 001/RW 003 saja ada sekitar 15 KK,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya