SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning Wardani)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning Wardani)

SEMARANG – Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng telah menyiapkan 11 Posko untuk menghadapi bencana banjir pada musim penghujan.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Kepala Dinas PSDA Jateng, Prasetyo Budi Yuwono, mengatakan banjir itu pasti akan terjadi, sehingga yang perlu dilakukan mengurangi dampak kerugiannya. “Negara Amerika yang maju saja terjadi banjir. Pada musim penghujan pasti akan terjadi banjir,” katanya. Untuk mengantisipasi bencana banjir ini, lanjut ia, PSDA telah menyiapkan enam posko yakni di di Tegal, Semarang, Kudus, Solo, Kutoarjo, Purwokerto. Di samping itu, ada juga lima posko yang berada di masing-masing balai besar wilayah sungai yang ada di Jateng.

”Posko yang kami siapkan ini di luar dari Posko milik 35 pemerintah daerah,” tandasnya. Lebih lanjut ia, menyatakan, untuk penanganan semisal terjadi bencana banjir, PSDA telah melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait lainnya. Dari hasil rapat koordinasi telah disepakati bersama tentang mekanisme penanganan dan pembagian kerja bila terjadi bencana banjir.

Kalau ada laporan bencana banjir PSDA melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerag BPBD provinsi.
”Saat ini kami pada posisi stand by menyiapkan peralatan dan posko-Posko banjir,” ujarnya. Menurut Prasetyo, peralatan dan bahan penanggulangan bencana banjir telah disiapkan di tempat-tempat rawan becana banjir.

Tempat rawan bencana banjir di Jateng, antara lain, di daerah pantai utara (pantura) mulai Brebes, Tegal, Semarang, Kudus, dan Pati.
Di wilayah selatan, daerah rawan banjir berada di Kebumen, Purworejo, Banyumas, dan Cilacap. ”Kami sudah mempunyai data daerah rawan bencana banjir, Kesiapan awal PSDA dengan memasok peralatan dan bahan penanggulangan banjir, serta menyiapkan Posko di tempat tersebut,” bebernya.

Dia menambahkan, guna memantau kondisi cuaca, PSDA melakukan kerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Goefisika (BMKG) Jateng. Di mana setiap enam jam BMG memberikan laporan prakiraan cuaca yang terjadi di wilayah Jateng dan sekitanya, sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi bila terjadi hujan ekstrim. “Dengan adanya informasi prakiraan cuaca dari BMG bisa dilakukan antisipasi bila terjadi hujan ekstrim,” katanya.

Sementara Kepala BMKG Jateng, Bambang Nova Setyanto, sebelumnya memprakirakan musim penghujan di provinsi ini akan terjadi pada Oktober 2012. ”Musim hujan di sebagian besar daerah di Jateng terjadi pada Oktober ditandai dengan curah hujan sebesar 150 milimeter/bulan,” ujar dia. Insetyonoto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya