SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, KUDUS—Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (12/8/2014), menggelar sosialisasi tentang bahaya radikalisme seperti yang dikampanyekan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kegiatan yang bertema peningkatan ketahanan masyarakat dalam rangka antisipasi kelompok radikal itu, digelar di Balai Desa Burikan, Kecamatan Kota, Kudus dengan menghadirkan pembicara dari MUI, Polres Kudus dan Kodim Kudus.

Menurut Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Kudus, Djati Solechah, dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat lebih mudah mengenali kelompok radikal, seperti halnya ISIS karena selama ini mereka hanya sekadar mendengar tanpa mendapatkan penjelasan langsung dari pihak yang berkompeten.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan tidak mudah terpancing untuk bergabung dengan kelompok radikal yang tidak mau memaknai adanya perbedaan.

Keberadaan kelompok ISIS, lanjut dia, dinilai merongrong keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

“Kelompok ISIS juga bukan paham agama, melainkan pemberontak yang mengatasnamakan Islam,” ujar Djati seperti dikutip Antara.

Sosialisasi tentang bahaya kelompok ISIS, kata dia, akan digelar selama tiga kali dengan mengundang para tokoh agama, masyarakat, dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), serta perangkat desa.

“Lokasi kegiatan ketiga akan digelar di Pemkab Kudus dengan mengundang kepala desa dan camat,” ujarnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus, M. Syafiq Nashan yang merupakan salah satu pembicara mengungkapkan bahwa kelompok ISIS cenderung menghalalkan cara-cara kekerasan.

Bahkan, lanjut dia, orang muslim yang tidak sejalan dengan kelompok ISIS bisa dianggap kafir dan bisa dibunuh.

“Mereka jelas salah jalan dan pemahamannya terhadap Islam juga dangkal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya