SOLOPOS.COM - Petugas Disnakkan Kabupaten Sragen menyuntikkan vaksin antraks, anti alergi dan vitamin untuk puluhan ekor sapi di kandang komunal di Dukuh Tenggak, RT 015/005, Tenggak, Sidoharjo, Selasa (29/10/2013). (Sri Sumi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -— Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Sragen mengantisipasi wabah antraks dengan menyuntikkan vaksin antraks, obat anti alergi dan multivitamin rutin dua kali dalam satu tahun.

Hal itu dilakukan karena hasil penelitian laboratorium setiap enam bulan satu kali menyatakan tanah di Tanon masih positif bakteri antraks. Seperti diketahui Kabupaten Sragen mengalami kasus antraks di Tanon tahun 2010 dan Miri tahun 2011. Oleh karena itu Disnakkan Kabupaten Sragen merasa perlu vaksinasi rutin dua kali dalam satu tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disnakkan Kabupaten Sragen mendapat alokasi vaksin antraks untuk 7.000 ekor sapi di 20 kecamatan di Kabupaten Sragen tahun 2013. Jumlah itu menurun dibanding tahun 2012 sebanyak 11.000 ekor. Oleh karena itu program rutin dilaksanakan dengan prioritas kandang-kandang komunal di 2-3 desa di setiap kecamatan di 20 kecamatan di Kabupaten Sragen.

Seperti dilakukan di salah satu kandang komunal di Sidoharjo, yakni di Dukuh Tenggak, RT 015/005, Tenggak, Selasa (29/10/2013). Enam petugas Disnakkan Kabupaten Sragen dan dua petugas kecamatan menyuntikkan vaksin kepada 70 ekor sapi jenis limousin dan metal.

Puluhan sapi milik 30 orang warga sekitar. Petugas Medik Veteriner Disnakan Kabupaten Sragen, Agus Toto Tribono, menuturkan memberikan vaksin antraks, antihistamin atau anti alergi terhadap vaksin dan multivitamin. Agus menjelaskan Disnakkan memberikan multivitamin untuk menyehatkan tubuh dan mengantisipasi perubahan cuaca. Menurut Agus pergantian musim menyebabkan kondisi ternak labil dan demam. Kondisi itu dapat menyebabkan ternak mudah terjangkit penyakit termasuk antraks.

“Program rutin Disnakkan antisipasi wabah antraks. Ini tahap kedua dan berakhir November. Kami memberikan vaksi sesuai kemampuan. Antraks harus diwaspadai karena hasil uji laboratorium terhadap tanah di Tanon positif antraks,” kata Agus saat ditemui Solopos.com seusai memberikan vaksin antraks di Tenggak, Selasa (29/10).

Selain antraks, Agus juga meminta pemilik ternak waspada penyakit kecacingan karena menyebabkan tubuh ternak kurus. Ciri hewan ternak terjangkit kecacingan adalah badan kurus, bulu kusam dan lain-lain. Dia juga mengimbau peternak menjaga kebersihan kandang, ventilasi, sirkulasi udara, memberikan makan teratur dan menggunakan konsentrat.

Salah satu pemilik ternak di kandang komunal di Tenggak, Dwijo Supatmo, 70, menuturkan senang Disnakkan Kabupaten Sragen memberikan vaksin antraks gratis. Pemilik empat ekor sapi itu menjelaskan peternak tidak mampu membeli vaksin tanpa bantuan Pemkab Sragen.

“Kami juga butuh vitamin, obat cacing, antibiotik dan lain-lain. Biasanya kalau hewan sakit, kami mengundang mereka (petugas Disnakkan). Sejauh ini belum ada ternak sakit parah. Paling mencret dan demam,” tutur dia saat ditemui Espos di sela-sela menyaksikan sapi miliknya mendapat vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya