Sukoharjo (Espos)–Sedikitnya 500 liter stok cairan disinfektan disiapkan Dinas Pertanian Sukoharjo guna mengantisipasi merebaknya kasus kematian unggas secara mendadak akibat terjangkit virus avian influenza (AI).
Kabid Peternakan Dispertan Sukoharjo Yuli Dwi Irianto mengatakan, stok disinfekan di Sukoharjo aman. Sejauh ini, katanya, kasus kematian unggas di Sukoharjo akibat terjangkit flu burung nihil. “Sampai Juni belum ada kasus kematian unggas yang disebabkan AI, untuk yang di Menjing masih dilakukan pemeriksaan. Namun, untuk antisipasi terjadinya kasus tersebut di Sukoharjo kami telah menyiapkan stok disinfektan,” ujarnya kepada Espos, Minggu (27/6) di Sukoharjo.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Yuli menambahkan, pada dasarnya pengendalian wabah flu burung tidak hanya mengandalkan disinfektan. Pasalnya, cairan disinfektan bisa diganti dengan air bekas cucian atau deterjen. “Jadi, masyarakat juga bisa berpartisipasi langsung dalam mencegah flu burung dengan menyemprotkan rutin cairan bekas cucian ke kandang ayam. Cara seperti itu sebenarnya juga sudah disosialisasikan kepada masyarakat,” tukasnya.
ufi