SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI- Pemkab gencar melakukan sejumlah langkah yang berkaitan dengan pencegahan merebaknya virus avian influenza (AI). Dina Peternakan dan Perikanan (Disnakan) menggelar sosialisasi penanggulangan virus tersebut terhadap para peternak unggas hingga setahun mendatang.

“Sosialisasi ini untuk lebih memberi pengetahuan kepada para peternak unggas komersial khususnya dan para peternak rakyat umumnya, agar mereka tahu cara penanggulangan virus ini,” papar Kepala Disnakan, Darsono saat ditemui wartawan di sela acara sosialisasi di Desa Penggung, Boyolali Kota, Selasa (31/1/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dijelaskan, empat daerah endemis virus AI yaitu Kecamatan Ampel, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Teras dan Kecamatan Banyudono. Pihaknya menekankan pentingnya belajar dari pengalaman kasus flu burung yang ada di Jakarta.

Pihaknya menerangkan sosialisasi tahap awal ini diikuti sekitar 70 peternak. Tahap pertama ini diberikan penyuluhan kepada peternak ayam pedaging dan petelur komersial. Sedangkan tahap selanjutanya, sosialisasi pada peternak rakyat.

Disebutkan, jumlah unggas dan ayam yang ada di Boyolali dengan rincian ayam pedaging 2.643.948 ekor, ayam petelur 1.363.414 ekor, puyuh 1.582.760 ekor, ayam kampung 67.044 ekor, entok 9.600 ekor dan itik 106.401 ekor.

“Kami tidak ingin kasus flu burung tahun 2009 lalu di Sidomulyo Ampel muncul lagi. Virus AI atau H2N1 ini, bisa bertahan hidup hingga 25 tahun. Kondisi saat ini adalah paling tepat untuk mengadakan sosialisasi,” paparnya. Menurutnya, virus itu akan muncul pada pergantian musim. Bahkan pada musim penghujan dengan intensitas hujan tinggi. JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya