Antipoligami, Darurat Sampah, Manfaat PLTS Atap, dan Dolanan Bocah

Solopos.com, SOLO — Tien Soeharto atau R.A. Siti Hartinah ketika menjadi Ibu Negara mencetuskan larangan poligami bagi aparatur sipil negara (ASN). Larangan itu diwujudkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983.

Perempuan yang lahir dan besar di Karanganyar, Wonogiri, dan Solo, Jawa Tengah, itu mendampingi Presiden kedua Indonesia Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun. Tien Soeharto tutup usia pada Minggu 28 April 1996. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Tien Soeharto Kelahiran Karanganyar, Pencetus Larangan ASN Poligami.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kota Jogja berpotensi mengalami darurat sampah akibat penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DIY. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan Jawa Tengah menjadi provinsi penyumbang sampah terbanyak nasional dengan total 21,45 juta ton pada 2021

Jogja darurat sampah belakangan ini tampak di pemukiman warga di Kota Jogja yang dipenuhi tumpukan sampah. Tidak adanya aktivitas pengangkutan sampah oleh petugas sejak beberapa hari lalu membuat sampah hanya ditumpuk di depan rumah. Berita lengkap tersaji di Jogja Darurat Sampah, Jawa Tengah Penyumbang Sampah Tertinggi Nasional.

Jawa Tengah memiliki potensi daya energi surya yang tinggi, yaitu 4,05 kWh/kWp keluaran harian. Provinsi ini bisa menjadi pelopor pewujudan fasilitas kesehatan ramah lingkungan atau green hospital.

Perkembangan kebijakan, manfaat, dan skema pembiayaan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS harus pro pada perluasan PLTS, termasuk di fasilitas kesehatan. Provinsi Jawa Tengah tiga tahun lalu mendeklarasikan program Jawa Tengan Solar Province.

Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman Rumah Sakit Ramah Lingkungan (Green Hospital) di Indonesia pada tahun 2018. Penjelasan lengkap tersaji di Jawa Tengah Pelopori Penggunaan Energi Surya di Fasilitas Kesehatan.

Lagu dolanan bocah Cublak-Cublak Suweng diciptakan Sunan Giri sebagai media syiar agama Islam di Tanah Jawa. Lirik lagu dolanan ini memiliki pesan moral dalam mencari kebahagiaan hakiki di dunia.

Freddy Widya Ariesta dalam artikel berjudul Nilai Moral dalam Lirik Dolanan Cublak-Cublak Suweng menyebut masyarakat Jawa memiliki banyak perbendaharaan permainan tradisional yang hingga kini masih dilestarikan. Permainan tradisional itu biasa disebut dolanan bocah. Uraian lengkap bisa dibaca di Menelaah Pesan Moral pada Dolanan Anak Cublak-Cublak Suweng.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.