SOLOPOS.COM - Guru dan siswa SMP Militan berbaur saat menabur ikan di Waduk Ketro Tanon, Jumat (4/6/2021). Tabur bibit ikan menjadi rangkaian perayaan kelulusan para siswa sekolah tersebut. (Istimewa/SMP Militan)

Solopos.com, SRAGEN - Siswa SMP Muhammadiyah 5 Tanon, Sragen, menyukuri kelulusan siswa Kelas IX dengan cara yang berbeda. Para siswa membersihkan Waduk Ketro sekaligus menabur ikan.

Sebanyak 2.000-an ekot ikan ditabur di Waduk Ketro. Mereka juga berjibaku membersihkan daun-daun kering berserakan yang mengotori seputaran Waduk Ketro, Tanon, Sragen, Jumat (4/6/2021). Mereka juga menabur ikan sebanyak 2.000-an ekor di waduk tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah siswa Kelas IX di SMP yang kerap disebut Militan itu cukup minim, yakni hanya delapan orang. Padahal sekolah itu berdiri sejak 1968 dan lulusan 2021 ini merupakan angkatan ke-51.

Baca Juga: PPKM Mikro Sukoharjo Diperpanjang: Hajatan Boleh Pakai Dangdutan, Tapi....

“Jangan kaget! Total siswa Kelas IX memang hanya delapan orang itu. Hari ini, mereka mengajak adik-adik kelas untuk ikut terlibat dalam perayaan kelulusan dengan membersihan dan menabur ikan di Waduk Ketro. Ada 21 siswa yang terlibat. Cara itu dilakukan untuk mengalihkan kegiatan kelulusan dari budaya kelulusan yang kurang baik atau kurang mendidikan ke arah yang lebih bermanfaat. Kebetulan ada momentum Hari Lingkungan Hidup,” kata Kepala SMP Muhammadiyah 5 Tanon, Sragen, Fauzul Azhim kepada Solopos.com, Jumat siang.

Ikan sebanyak 2.000 ekor itu dibali para siswa dari hasil penggalangan dana. Mereka tak hanya menabur ikan dan bersih-bersih, tetapi mereka juga berkampanye peduli lingkungan dengan memasang papan himbauan untuk menjaga lingkungan di sejumlah tempat strategi sekitar Waduk Ketro.

“Dengan kegiatan itu diharapkan bisa menyadarkan masyarakat dan pengunjung Waduk Ketro agar menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” katanya.

Salah satu siswa SMP Militan, Aris Setiawan, menyampaikan kegiatan ini dipilih sebagai ungkapan syukur atas kelulusan siswa Kelas IX dan sekaligus bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup. Aris mengajak teman-temannya untuk membersihkan sampah dan membersihkan coretan vandalisme di sekitar waduk.

“Ketika lingkungan waduk bersih dari sampah dan vandalisme, kami berharap minat pengunjung ke waduk meningkat dan ekonomi warganya bisa meningkat pula. Waduk ini menjadi salah satu wisata di Tanon yang potensial tapi minim pengunjung karena kondisi lingkungan yang kotor,” katanya.

Baca Juga: Tok! Pileg dan Pilpres 2024 Digelar 28 Februari

Aris tidak tertarik merayakan lulusan sekolah dengan corat-coret baju sekolah. Ia menganggap budaya itu salah dan harus dihentikan karena manfaatnya tidak ada.

“Apalagi trek-trekan yang berisiko terhadap keselamatan juga besar. Saya minta sekolah-sekolah di Sragen mulai meneggakan kebijakan yang jelas dan kuat untuk melarang aktivitas itu,” ujar Aris yang berencana melanjutkan ke MAN 2 Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya