SOLOPOS.COM - TPA Manggar (DLH Balikpapan)

Solopos.com, SOLO — Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Manggar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, tidak hanya menjadi tempat membuang sampah, namun juga menjadi objek wisata. Inilah tang menajdikan tempat ini disebut sebagai yang terbaik se-Indonesia.

Tempat pembuangan sampah ini menerapkan sistem sanitary landfill yaitu sampah ditutup atau dikubur di dalam tanah. Agar gas metan terbentuk, hanya sampah organik yang dikubur. Sementara sampah nonorganik dipisahkan untuk didaur ulang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyatakan tempat pembuangan sampah ini sejak awal dikonsep agar menjadi tempat yang tidak menjijikkan dan bau, namun tempat yang mengasyikkan. Tempat ini juga bisa menjadi objek wisata dan pendidikan.

Dia mengatakan luas TPA ini mencapai 50 hektare dengan empat zona yang sudah selesai. Ada 3 zona yang penataannya dibiayai Kementerian PUPR senilai Rp160 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Keunikan Sepaku yang Jadi 0 Kilometer Ibu Kota Baru

”Ini sangat penting bagi kami karena dapat menampung hampir 400 ton sampah yang 70 persennya merupakan sampah rumah tangga,” ujar dia.

Tempat pembuangan sampah yang menetapkan sistem sanitary landfill dapat memproses air lindi (cairan yang dihasilkan dari timbunan sampah) menjadi gas metana. Ini menjadikan kawasan di sekitar tidak tercemar dan bau dari timbunan sampah.

Sampah yang dibuang dan ditumpuk di lokasi cekung dan dipadatkan. Kemudian ditimbun dengan tanah sehingga tidak menimbulkan bau tidak sedap.

”Ini sangat menarik karena di seberang TPA Sampah Manggar ada perumahan murah dalam program Bapak Jokowi,” kata Rizal dilansir dari Antara.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga menyatakan gas metana yang diproduksi dari TPA Sampah Manggar sudah disalurkan kepada 20 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi untuk menjadi sumber api kompor gas.

Berdiri Sejak 2012

Dia memaparkan tempat pembuangan sampah ini diproyeksikan dapat memproduksi sekitar 360.000 kiloton gas metan. Danis menambahkan gas metana menjadi sebagai salah satu terobosan di Indonesia yang telah diterapkan di TPA Sampah Manggar.

Eduwisata TPA Manggar
Eduwisata TPA Manggar

Tempat pembuangan sampah ini sebenarnya sudah berdiri sejak 2012 lalu. Awalnya TPA ini berdiri di atas lahan seluas 27,1 hektare di Jl. Proklamasi RT 36 Balikpapan.

Sejak awal berdiri, tempat pembuangan sampah ini memang dikonsep tidak hanya menjadi ladang sampah, namun menjadi tempat wisata.

Di area tempat pembuangan sampah ini terdapat eduwisata. Dikutip dari laman DLH Kota Balikpapan ada Ruang Steam Sauna di dalam area TPA.

Wahana berkapasitas awal 20 orang ini berukuran 4×4 meter dan memanfaatkan energi panas dari gas metana dan limbah kayu sebagai konstruksi ruangannya.

Ada juga pondokan yang sudah disiapkan oleh pengelola untuk wisatawan yang berkunjung. Di masing-masing pondokan, ada kompor yang bahan bakarnya dari gas metana.

Pengunjung diperbolehkan menggunakan kompor tersebut untuk memasak. ”Tenang saja, meskipun bahan bakarnya hasil dari olahan sampah, makanan atau air yang kita masak tetap aman dikonsumsi.”

Eduwisata di tempat pembuangan sampah ini pun kerap dikunjungi berbagai pihak mulai pelajar yang ingin tahu tentang pengelolaan sampah sampai wisatawan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya