SOLOPOS.COM - Siswa MIM Srebegan, Kecamatan Ceper mengikuti Wisuda Tahfizh dan Akhirussanah di Gedung IPHI Trucuk, Desa Mireng, Kecamatan Trucuk, Selasa (21/6/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Srebegan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, bersiap menjadi madrasah ramah anak. Salah satu sasaran dari program itu yakni menggencarkan kampanye anti bullying atau perundungan.

Kepala MIM Srebegan, Arik Purwaningsih, mengatakan saat ini ada sejumlah program yang digiatkan di MIM Srebegan. Program itu di antaranya menggiatkan program Sekolah Sirkular dengan pendampingan dari UGM. Madrasah tersebut juga ditunjuk menjadi Madrasah Adiwiyata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Program lain yang bakal digulirkan di madrasah itu yakni madrasah ramah anak. Arik menjelaskan saat ini pengelola sekolah baru menyusun standar operasional prosedur (SOP) terkait pembelajaran ramah anak.

Arik menjelaskan pembelajaran ramah anak itu menjadi hal penting yang dijalankan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang benar-benar nyaman bagi para peserta didik.

Baca Juga: Ngamuk dan Lukai Warga, ODGJ di Ceper Dibawa ke RSJD Klaten

“Harapannya madrasah kami kedepan menjadi madrasah ramah anak yang terhindari dari bullying. Poin pentingnya itu,” kata Arik saat ditemui Solopos.com di sela Wisuda Tahfizh dan Akhirussanah MIM Srebegan di Gedung IPHI Trucuk, Desa Mireng, Kecamatan Trucuk, Selasa (21/6/2022).

Terkait wisuda yang digelar, Arik menjelaskan ada 64 siswa kelas 6 yang dinyatakan lulus dan diwisuda pagi itu. Selain wisuda, kegiatan pagi itu diisi dengan pentas seni yang diikuti siswa dari berbagai jenjang. Pada tahun ajaran 2021/2022, jumlah total siswa MIM Srebegan sebanyak 383 siswa. Pada tahun ajaran mendatang, jumlah total siswa MIM Srebegan diperkirakan mencapai lebih dari 400 siswa.

Salah satu orang tua siswa kelas VI MIM Srebegan, Zuli Sudarsono, 36, mengatakan pilihannya menyekolahkan ke lembaga pendidikan madrasah lantaran ingin putranya mendapatkan bekal pendidikan agama sejak dini.

Baca Juga: Naik Motor Pakai Sandal Jepit, Ditilang? Ini Penjelasan Polres Klaten

“Alhamdulillah tujuan saya tercapai. Seperti dari budi pekerti, adab, serta akhlak,” kata Zuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya