SOLOPOS.COM - Penggalangan dana oleh Ansor dan Banser Boyolali di Simpang Lima Boyolali, Jumat (23/12/2022). Total bantuan yang didapat Rp51 juta. (Istimewa/Ansor Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI–Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Kabupaten Boyolali menggelar penggalangan dana untuk membantu membangun kembali atau merenovasi Pondok Pesantren (Ponpes) Hibattussa’diyah di Cianjur, Jawa Barat.

Ponpes tersebut rusak karena gempa yang melanda pada 21 November 2022 lalu. Puncak penggalangan dana disertai doa bersama dilaksanakan di Simpang Lima Boyolali, Jumat (23/12/2022).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Boyolali, Achmad Kurniawan, menjelaskan aksi penggalangan dana telah dimulai sejak akhir November dengan menggandeng banyak pihak, seperti sekolah dan pengurus GP Ansor dari berbagai tingkatan.

“Gongnya saat penggalangan dana di Simpang Lima Boyolali, waktu itu kami mendapatkan sekitar Rp2 juta. Ditambah donasi sebelum-sebelumnya, total kami memperoleh Rp51 juta,” ungkapnya kepada Solopos.com, Sabtu (24/12/2022).

Ia menjelaskan pemilihan Ponpes Hibattussa’diyah dijadikan sasaran bantuan karena terjadi kerusakan yang cukup parah di tempat belajar tersebut.

Baca Juga: Banser Turut Dilibatkan Amankan Gereja di Jateng saat Natal

Lokasi Ponpes Hibattussa’diyah yang lumayan terpencil, duga Achmad, membuat Ponpes belum mendapat sentuhan bantuan.

“Kalau dicek Google Map itu hanya bisa dilewati motor, itu pun lewat kampung-kampung. Pas saya mau ke sini harus nyasar dulu tiga kali. Ponpes yang rubuh ini sangat minim perhatian, padahal santrinya banyak, tapi bangunan roboh,” ujarnya.

Mendapatkan laporan tersebut, jajaran GP Ansor akhirnya melakukan rapat dan mencapai sepakat untuk menggalang dana untuk ponpes tersebut.

Alasan yang memperkuat mereka, jelas Achmad, terdapat 153 santri putra-putri yang akhirnya tidak bisa belajar dengan maksimal dan harus balik kampung karena bangunan roboh.

“Kami Ansor kan lahir dari pesantren, kalau melihat kondisi ponpesnya miris, saya hampir menangis melihat kondisinya. Beberapa sudah dipulangkan santrinya, kemudian santri yang menjadi pengurus pondok masih bertahan,” jelas dia.

Baca Juga: GP Ansor Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung

Ia menambahkan kegiatan penggalangan donasi ini digelar sebagai bukti kepedulian Ansor dan Banser Boyolali kepada sesama.

“Alhamdulillah juga banyak komunitas yang ikut tergerak dan membantu kami dalam penggalangan dana ini,” jelasnya.

Tak hanya menggalang dana, Achmad menjelaskan Banser Boyolali juga telah bergabung terlebih dulu untuk menjadi sukarelawan yang tergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.

“Mereka sudah berangkat, kurang lebih 11 hari di sana,” jelas dia.

Sementara itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah telah mengeluarkan instruksi terkait penggalangan donasi bagi warga terdampak gempa bumi di Cianjur dilakukan lebih masif. Pasalnya, kebutuhan logistik untuk warga terdampak masih cukup tinggi.

Baca Juga: Pengajian Hari Santri PCNU Solo, Gus Kautsar: Kesantrian Tak Hanya 22 Oktober

Ketua PW Lazisnu Jawa Tengah, HM Mahsun, dalam rilis menjelaskan kebutuhan logistik selama masa tanggap darurat sangat besar, sehingga diperlukan partisipasi masyarakat di Jawa Tengah khususnya untuk membantu warga terdampak gempa di Cianjur.

“Saat ini fokus NU Jateng Peduli sedang menyediakan rumah hunian darurat dan hal itu memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu bantuan donasi dan partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan untuk kelancaran aksi sosial kemanusiaan di Cianjur,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya