SOLOPOS.COM - Anggota Polres Boyolali menggendong anjing dari Satuan K-9 menuruni jembatan dalam simulasi pencarian korban tenggelam di Jembatan Gedhe, Boyolali Kota, Sabtu (16/12/2017). (Istimewa/Subbag Humas Polres Boyolali)

Satuan K-9 yang meliputi anjing pelacak ikut latihan penyelamatan korban tenggelam.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang anggota Polres Boyolali selesai mempersiapkan diri dengan tali-temali di tubuhnya. Dia berdiri di Jembatan Gedhe, Boyolali Kota, sambil sesekali melihat situasi sungai di bawahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah terdengar aba-aba, polisi itu segera menuruni jembatan setinggi sekitar 25 meter ke permukaan sungai menggunakan tali. Polisi itu tak sendiri saat menuruni jembatan itu.

Anggota Polri itu menggendong seekor anjing. Bukan sembarang anjing, melainkan anggota Satuan K-9 (sebutan untuk satuan anjing pelacak) Polres Boyolali.

Dalam sekejap, polisi dan anjing yang sedang menjalani latihan penyelamatan itu sampai ke sungai yang airnya tidak terlalu dalam. Setelah melepas tali-temali di tubuhnya, polisi itu memandu anjing melakukan pelacakan dengan indra penciumannya untuk mencari korban tenggelam.

Tak butuh waktu lama, anjing itu menunjukkan isyarat penemuan jasad manusia di dalam air. Anggota Polri lain di sekitar lokasi lalu evakuasi korban tersebut.

Skenario simulasi pada Sabtu (16/12/2017) itu merupakan bagian dari kegiatan simulasi penyelamatan tim Search and Rescue (SAR) Polres Boyolali yang diikuti belasan personel. Wakapolres Boyolali Kompol Zulfikar Iskandar mengatakan dengan instruktur dari personel Brimob, kegiatan itu bertujuan mengasah kemampuan dan keahlian teknik SAR anggotanya.

Diharapkan mereka selalu siap diterjunkan sewaktu-waktu bila terjadi peristiwa bencana seperti banjir dan tanah longsor. Menurutnya, pelatihan tersebut sengaja melibatkan anjing dari Satuan K-9 yang memang sudah terlatih dan mempunyai kemampuan mendeteksi korban bencana.

“Anjing tersebut mumpuni untuk ikut membantu proses evakuasi. Makanya tadi disimulasikan anjingnya juga ikut menuruni tebing,” terangnya.

Polres Boyolali saat ini mempunyai 30 personel SAR yang memiliki kualifikasi atau keahlian setara tim SAR lainnya. Selama 24 jam, tim SAR polisi tersebut siap digerakkan bila sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan BPBD Boyolali sehingga bila ada peristiwa kebencanaan, kami selalu siap.”

Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi berharap dengan pelatihan teknik SAR ini keahlian anggota selalu terjaga. Terlebih kondisi cuaca ekstrem saat ini membuat polisi harus selalu siap siaga.

“Peningkatan kemampuan SAR para anggota harus terus diasah sehingga kalau terjadi bencana, personel siap untuk melakukan evakuasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya