SOLOPOS.COM - ilustrasi anjing galak (google.img)

ilustrasi anjing galak (google.img)

SRAGEN- Awas! Sepasang anjing liar mengamuk di lingkungan Dukuh Bantar RT 007, Desa Pelemgadung, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Minggu (18/3) lalu. Dua anjing tersebut menyerang kawanan kambing yang digembala di persawahan pinggir Sungai Bantar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Akibatnya empat ekor kambing tewas dengan luka gigitan di bagian leher dan perut. Dua ekor kambing berusia muda mati dengan kondisi kepala patah. Dua kambing indukan juga terkena gigitan di bagian leher dan perut. Untung masih ada seekor kambing selamat dari amukan anjing karena berhasil melarikan diri.

Pemilik Kambing, Ny Hari, 46, saat dijumpai wartawan, Rabu (21/3/2012), mengisahkan peristiwa tersebut berawal ketika suaminya, Pardi, 53, menggembala kambing di persawahan seberang sungai sekitar pukul 08.30 WIB. Seperti biasa, Pardi meninggalkan kambing gembalanya di persawahan itu.

Yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut adalah anak sulung Ny Hari ketika hendak mencuci sepeda di sungai dekat lokasi gembala.

“Anak saya kaget melihat kondisi empat kambing sudah tergeletak berlumuran darah di leher dan perutnya. Dua ekor anjing itu masih berdiri di sekitar kambing dengan mulut bersimbah darah. Anak saya tak
berani mendekat dan hanya memotret kambing dan anjing itu dengan kamera HP. Saat dipotret itulah dua anjing itu lari dan dikejar hingga akhirnya menyelinap di salah satu rumah warga,” urai Ny Hari.

Setelah itu, lanjut dia, warga sekitar tidak lagi menemukan anjing itu. Dua ekor anjing itu berwarna kombinasi hitam-putih dan merah-hitam. Tubuh anjing itu cukup besar. Kejadian itu kemudian dilaporkan Ketua RT 007, Suprapto, ke Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen.

Dua orang petugas Disnakkan terjun ke lapangan untuk mengecek laporan Ketua RT 007. Dua petugas Disnakkan itu masih mendata jumlah anjing seraya mendeteksi ciri-ciri anjing tersangka penyerahan terhadap kawanan kambing milik Ny Hari.

“Kami belum berani mengambil kesimpulan penyebab ganasnya anjing jantan dan betina itu sebelum menemukan anjingnya. Dugaan awal karena lapar, karena belum bisa mengarah ke penyakit rabies. Kami mencoba melakukan observasi terhadap anjing-anjing yang ditemukan. Kami juga akan melakukan pengobatan terhadap kambing di lingkungan setempat,” tandas petugas Disnakkan Sragen, Ir Ummi Wiratri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya