SOLOPOS.COM - Seorang anggota Satlantas Polresta Solo menunjukkan cara mengenakan helm yang benar kepada siswa TK Al Azhar Syifa Budi Solo yang melakukan outing class di Mapolresta Solo, Senin (4/2/2013). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Seorang anggota Satlantas Polresta Solo menunjukkan cara mengenakan helm yang benar kepada siswa TK Al Azhar Syifa Budi Solo yang melakukan outing class di Mapolresta Solo, Senin (4/2/2013). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Seorang pria dengan mengenakan pakaian coklat terlihat berlari dari sebuah ruangan. Dia tampak tergesa-gesa. Tanpa disadari topi berwarna hitam yang dikenakannya jatuh. Dia tetap berlari hingga akhirnya menghilang diantara semak yang rimbun.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Tidak berselang lama, tampak seorang polisi dengan membawa anjing pelacak. Lalu, anjing tersebut mengendus topi yang jatuh itu. Dia kemudian mulai mencari siapa pemilik topi itu. Lalu, anjing tersebut berhasil menemukan pria pemilik topi tersebut. Polisi langsung bergegas melepas anjing pelacak dan membiarkannya mengejar pria itu. Belum sampai 10 meter berlari, pria tersebut akhirnya terkena gigitan anjing pelacak. Sontak, massa yang saat itu menyaksikan langsung bertepuk tangan atas aksi yang berbahaya itu.

Ternyata, penangkapan pencuri dengan menggunakan anjing pelacak tersebut hanyalah simulasi yang dilakukan oleh polisi dari jajaran Polresta Solo. Sebab, Senin (4/2/2013) pagi kemarin sebanyak 159 anak dari TK Al Azhar Syifa Budi, Solo, mengikuti outing class pengenalan profesi polisi.

Salah satu siswa, Regan Cavanach Sheehan, mengaku tidak takut dengan aksi penangkapan penjahat oleh polisi dengan menggunakan anjing pelacak. “Saya tidak takut, anjing dan polisi kan baik. Kalau penjahatnya agak seram” ujarnya.
Meski demikian, siswa kelas TK B tersebut mengaku tidak ingin menjadi polisi ketika besar nanti. Dia ingin menjadi pilot atau pemain sepak bola yang profesional. “Saya suka sepak bola,” paparnya.

Sementara itu, Sabilar Rasyadi Afif Nigroho, mengaku takut dengan polisi. Namun dengan pengenalan profesi pada kemarin pagi membuatnya mengerti bahwa polisi bukan musuh dari masyarakat. “Pak polisi tadi menangkap penjahat, jadi ya baik orangnya,” katanya.

Koordinator kegiatan outing class, Siti Rosyida, mengatakan kegiatan tersebut diikuti semua siswa TK Al Azhar Syifa Budi, Solo, baik dari kelas playgroup, TK A dan TK B. “Tujuannya untuk mengenalkan profesi polisi. Anak-anak mengertinya, polisi hanya bertugas mengatur lalu lintas, padahal tidak,” katanya.

Dalam outing class tersebut, siswa dikenalkan dengan berbagai macam polisi, diantaranya polisi pengatur lalu lintas, polisi pariwisata, polisi wanita (polwan), polisi anti huru-hara, provost. “Harapannya anak-anak bisa meningkatkan rasa tanggung jawab, disiplin dan bisa mengenal profesi polisi itu seperti apa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya