SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Mitos tentang Anjing Chupacabra atau yang juga dikenal dengan anjing setan penghisap darah kambing (goat sucker) bermula dari adanya laporan tentang penyerangan hewan ternak di Meksiko dan Puerto Rico pada Maret 1995.

Disebutkan bahwa delapan ekor domba ditemukan mati dengan 3 luka tusuk di dada masing-masing. Bukan itu saja, semua ternak tersebut juga ditemukan dalam kondisi darah yang telah habis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jauh sebelumnya pada tahun 1975, sebenarnya juga telah dilaporkan adanya pembunuhan ternak sejenis di kota kecil Moca. Makhluk pembunuh tersebut disebut El Vampiro de Moca. Vampir dari Moca.

Pembunuhan-pembunuhan terhadap hewan ternak ini awalnya dicurigai dilakukan oleh para pemuja setan. Namun pembunuhan-pembunuhan terus terjadi di seluruh Puerto rico dan menyebar ke Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Chile, Peru, Panama, Amerika serikat hingga Mexico. Hal ini memunculkan dugaan baru bahwa pelakunya bukan para pemuja setan.

Ekspedisi Mudik 2024

Hewan ternak yang terserang ditemukan mati dengan luka tusukan dan kehabisan darah. Masyarakat setempat mengembangkan cerita tentang adanya makhluk jahat yang dideskripsikan mirip anjing, mirip reptil, dan mirip binatang pengerat.

Makhluk ini menurut anggapan masyarakat memiliki moncong yang panjang, taring yang besar, kulit yang bersisik dan kering, serta bau yang sangat menjijikkan. Masyarakat setempat menganggap bahwa si makhluk jahat itulah yang bertanggung jawab terhadap kematian para ternak.

Mengutip catatan yang dihimpun Wikipedia, sejumlah kasus misterius dengan dugaan Chupachabra sebagai pelakunya terjadi di berbagai tempat. Pada Juli 2004, seorang peternak di San Antonio, Texas melaporkan adanya makhluk menyerupai anjing yang menyerang ternaknya. Ia menyebut pembunuh tersebut “Makhluk Elmendorf”.

Namun Analisa DNA yang dilakukan Universitas California menyimpulkan bahwa hewan tersebut adalah seekor Coyote (anjing liar) dengan penyakit kurap yang parah.

Pada Mei 2007, beberapa laporan di surat kabar national Columbia menyebutkan adanya lebih dari 300 domba yang terbunuh di daerah Boyoca. Kemungkinan oleh Chupacabra.

Agustus 2007, Phylis Canion menemukan bangkai tiga makhluk di Cuero, Texas. Dia mengambil fotonya lalu memotong kepala salah satunya dan menyimpannya di lemari es untuk diserahkan kepada laboratorium guna analisa DNA. Seorang Mammolog bernama John Young memperkirakan bahwa bangkai tersebut berasal dari rubah abu-abu yang menderita Kurap parah

Januari 2008, Chupacabra dilaporkan terlihat di propinsi Capiz di Philipina. Beberapa penduduk lokal percaya bahwa Chupacabra telah membunuh delapan ekor ayam. Pemilik ayam tersebut melihat hewan menyerupai anjing yang menyerang ayam-ayamnya.

Mengutip laporan CNN, 2009 temuan bangkai hewan coyote menarik perhatian publik. Coyote ini milik seorang bernama Jerry Ayer asal Texas, Amerika Serikat. Ayer mengaku mendapat hewan itu dari muridnya, Lynn Butler.
Hewan yang secara fisik mirip dengan gambaran Chupacabra itu mati setelah tak sengaja memakan racun tikus.

Dilansir Telegraph.co.uk, 2009, Barry O Connor, Biolog dari Universitas Michigan, mengungkapkan bahwa chupacabra sebenarnya hanyalah anjing liar biasa yang terkena kudis. Penyakit yang bagi anjing bisa mematikan itu disebabkan oleh tungau berkaki delapan yang berdiam di lapisan bawah kulit.

Tak hanya anjing liar yang bisa terkena penyakit ini. Hewan lain yang rentan, seperti coyote, juga bisa diserang oleh tungau tersebut sehingga akhirnya memiliki penampakan layaknya chupacabra.

Connor menjelaskan, tungau yang bertanggung jawab terhadap penyakit kudis anjing liar itu adalah Sarcoptes scabiei yang juga menyebabkan gatal pada manusia, disebut scabies atau kudis.

Pada anjing liar tak beruntung yang “menjelma” menjadi “chupacabra” ini, sejumlah besar tungau berdiam di lapisan bawah kulitnya dan mengakibatkan pembengkakan, menghasilkan penebalan lapisan kulit, dan suplai darah ke rambut terhenti sehingga bulu-bulu rontok.

Istilah Chupacabra pertama kali digunakan oleh seorang komedian Puerto Rico bernama Silverio Perez. Ia merujuk kepada kata bahasa Spanyol Chupar yang berarti menghisap dan cabra yang berarti kambing. Sebutan itu datang karena ternak yang terbunuh dan dihisap darahnya kebanyakan adalah kambing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya