SOLOPOS.COM - Mal Pelayanan Publik (MPP) Sragen dibangun dengan desain modern. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN—Izin rekomendasi bagi calon tegana kerja Indonesia (TKI) atau tenaga kerja wanita (TKW) asal Sragen tidak perlu jauh-jauh sampai Semarang, tetapi bisa dilayani di Mal Pelayanan Publik (MPP) Sragen yang akan dibuka pertengahan Desember 2022 mendatang.

Dinas Tenaga Kerja (Disnakera) Sragen menggandeng Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jawa Tengah untuk membuka pelayanan di MPP.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Penjelasan itu diungkapkan Kepala Disnaker Sragen Muh. Yulianto saat kepada Solopos.com, Jumat (18/11/2022).

Dia menerangkan selama ini proses perizinan rekomendasi bagi calon TKI atau TKW harus ke Semarang. Dia menerangkan mulai awal 2023 besok rekomendasi sudah bisa dilayani di MPP Sragen. Dia menerangkan kerja sama Disnaker dan BP2MI Jateng itu sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga: Visa Umrah Berlaku 90 Hari, BP2MI: Bisa Disalahgunakan untuk TKI Ilegal

“Apalagi animo masyarakat Sragen menjadi TKI atau TKW itu tinggi. Data registrasi TKI dari Januari hingga 16 November itu sebanyak 1.833 TKI yang menyebar di 14 negara. Jumlah TKI asal Sragen itu terbanyak kelima dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Tiga kabupaten yang berada di lima besar itu ada Kabupaten Grobogan, Cilacap, dan Pati,” ujar dia.

Dia mengatakan prosedur menjadi TKI itu berawal dari Perusahaan Jasa TKI (PJTKI) registrasi ke Disnaker. Kemudian dari Disnaker, kata dia, mengurus rekomendasi ke BP2MI. Setelah rekomendasi keluar, lanjut dia, baru mengurus parpos ke Kantor Imigrasi.

“Kantor Imigrasi itu nanti juga buka pelayanan di MPP Sragen sehingga calon TKI tidak perlu ke Solo. Semua data calon TKI ini sudah terintegrasi dengan data di Dispendukcapil [Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil] Sragen, terutama untuk data nomor induk kependudukan (NIK),” jelas dia.

Yuli, sapaan akrabnya, mengungkapkan pengiriman TKI itu bisa dari daerah mana pun, tetapi rekomendasi harus dari pemerintah di daerah asalnya. Dia mengatakan pengiriman TKI ini ternyata mendatangkan pendapatan negara yang besar lewat devisa. Dari sisi keluarga TKI sendiri, terang dia, juga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga TKI.

Baca Juga: KJRI Kuching Selamatkan TKI Purworejo yang Diperbudak Majikan 17 Tahun

“Problemnya kadang kala ada yang sampai over stay. Para TKI atau TKW sebenarnya kontraknya habis tetapi tidak pulang ke Indonesia untuk mengurus perpanjangan. Faktornya banyak, salah satunya karena disukai bosnya,” kata dia.

Yuli menerangkan dalam waktu dekat akan memberangkatkan magang ke Jepang sebanyak 80 orang. Dia mengatakan dari 80 orang itu yang dari Sragen sedikit. Nanti untuk 100 orang yang diseleksi pada 2022 ini, kata dia, didominasi orang Sragen, yakni sampai 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya