SOLOPOS.COM - Salah satu lulusan GMC mempraktekkan pembuatan animasi di pameran lembaga kursus di SGM Solo, Kamis (17/11/2016). (M Rizal/JIBI/Solopos)

Animator Solo makin diperhitungkan.

Solopos.com, SOLO – Animator Solo kembali terlibat dalam serial animasi 3Dimensi  (3D) yang tayang di stasiun televisi nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Animator-animator tersebut merupakan jebolan sanggar animasi GMC Solo, yang kini bergabung dalam studio animasi 8 Mata Solo. Animator Solo beberapa bulan lalu terlibat dalam serial animasi Plentis Kentus yang telah tayang di TransTV.

Ekspedisi Mudik 2024

Terbaru, hingga kini mereka masih dilibatkan dalam serial Kiko RCTI yang tayang setiap Minggu pukul 09.00 WIB. Owner 8 Mata Studio Animasi yang juga Head Trainer Sanggar Animasi GMC Solo, Doni Purwosulistio mengatakan, sebelumnya beberapa animator jebolan GMC Solo terlibat dalam produksi Adit Sopo Jarwo MNC TV.

Hal ini diungkapkan Doni dalam talkshow penutupan pameran bertajuk Publikasi dan Sosialisasi Pendidikan Nonformal No Skill No Job di Solo Grand Mall (SGM) Solo, Kamis (17/11/2016).

Dalam kesempatan itu, sanggar Animasi GMC Solo menjelaskan perkembangan industri animasi di Indonesia. Ini terlihat dari makin meningkatnya serial animasi lokal yang tayang di stasiun televisi. Namun, sayangnya perkembangan ini masih perlu diimbangi dengan kualitas SDM sebelum terlibat dalam industri animasi.

“Perlu adanya peningkatan kualitas tenaga pengajar, sehingga animator maupun SDM lain yang dihasilkan juga bisa lebih baik,” terang Doni.

Menurutnya, animasi merupakan proses panjang yang dibuat oleh orang-orang dari berbagai ranah keahlian sehingga tak hanya membutuhkan animator. Beberapa keahlian seperti menulis, menggambar, serta cinematografi juga diperlukan dalam produksi animasi. Animator hanya bertugas untuk menghidupkan karakter.

“Sebagian besar orang hanya melihat perlu dicetak animator sebanyak mungkin, namun, jika hal itu tidak diikuti dengan adanya tenaga ahli seperti penulis naskah, modeller, cinematografi, layout artist, dan lainnya, industri animasi Indonesia tidak bisa berlari kencang,” ungkap Doni.

Doni mengungkap lulusan SMK masih banyak yang belum siap kerja. Oleh karena itu diperlukan kursus yang fokus untuk menembus industri animasi. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya