SOLOPOS.COM - Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Keberadaan Animal Friends Jogja bagi masyarakat Solo dan sekitarnya mungkin belum begitu dikenal. Namun aksi mereka dalam menentang tindakan menyengsarakan binatang cukup dikenal luas, terutama di Yogyakarta.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Tak ada salahnya, kita mengenal komunitas yang kemudian menjadi organisasi berbadan hukum ini. Menurut Program Manager Animal Friends Jogja (AFJ), DZ Angelina Pane, ide mendirikan komunitas penyayang binatang bermula dari enam orang sahabat.

Mereka melihat banyak binatang menderita di Jogja. Mulai dari yang disiksa sampai yang ditelantarkan karena pemiliknya tak lagi mau memeliharanya. Namun tidak ada tindakan untuk menyelematkan binatang-binatang tersebut.

“Setiap kami bertemu, sering berdiskusi mengenai kondisi tersebut, bagaimana mencari solusi terbaik untuk mengatasi hal itu,” tutur Angelina kepada Espos, akhir September lalu.

Menurut Angelina, jika di Negara lain ada organisasi yang memperjuangkan hak satwa, seperti RSPCA, kemudian di Indonesia ada Jakarta Animal Adventure, namun kenapa di Jogja belum ada.

“Dari dasar pemikiran keinginan untuk memperjuangkan hak satwa itulah, kami berenam kemudian sepakat membentuk organisasi. Januari 2009 terbentuklah Animal Friends Jogja,” ungkapnya.

Waktu pertama berdiri, lanjutnya, keenam sahabat tersebut iuran Rp100.000 per bulan. Uang yang terkumpul Rp600.000 setiap bulannya digunakan untuk membantu satwa yang menderita di jalanan Kota Jogja.

Langkah Animal Friends Jogja dirasa kurang kuat jika hanya sebatas sebagai komunitas penyayang binatang. Kemudian di tahun 2010, akhirnya mereka membentuk badan hukum, sehingga AFJ tak sekadar komunitas namun organisasi resmi yang berbadan hukum.

“Pengalaman yang ada, jika tidak berbadan hukum maka akan sulit masuk ke area tertentu. Termasuk berkoordinasi dengan lembaga pemerintahan yang berkaitan dengan penyelamatan binatang,” terang Angelina.

Sukarelawan AFJ

Sebagai lembaga non profit, komunitas AFJ ini kemudian berupaya melakukan sejumlah kegiatan yang mengarah pada penyelamatan hewan terutama local animal yakni, kucing dan anjing.

Salah satu langkah yang penting adalah dengan edukasi kepada anak-anak, pelajar, dan masyarakat umum akan pentingnya penyelamatan hewan, karena mereka memiliki hak hidup.

Lantas siapa saja yang menjadi sukarelawan AFJ? Menurut Angelina, yang bisa bergabung menjadi sukarelawan, adalah mereka yang membenci penyiksaan hewan, pelajar, mahasiswa, pegawai kantor, pensiunan, warga Negara Indonesia, orang asing tidak membedakan usia, lelaki perempuan dan Anda.

“Ada puluhan sukarelawan yang sudah bergabung dengan AFJ, namun yang benar-benar aktif setiap harinya sekitar 15 orang,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya