SOLOPOS.COM - Bakal capres Anies Baswedan dan pasangannya, Muhaimin Iskandar saat hadir dalam acara Mata Najwa, Senin (4/9/2023). (Youtube Najwa Shihab)

Solopos.com, JAKARTA — Anies Baswedan gagal berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono dan memilih berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam Pilpres 2024 mendatang.

Anies menceritakan detik-detik pengalihan pilihan itu saat hadir dalam acara Mata Najwa dan diunggah di kanal Youtube Najwa Shihab, Senin (4/9/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Anies mengakui, hingga sepekan sebelum memilih Cak Imin pilihan utama bakal cawapresnya adalah AHY.

Namun terjadi perbedaan pendapat yang tajam antara Demokrat dan Nasdem.

Menurut Anies, Demokrat ingin deklarasi Anies-AHY dilakukan sebelum 3 September 2023 namun ditentang oleh Partai Nasdem.

“Demokrat penginnya dideklarasikan secepatnya. Bahkan Pak SBY minta sebelum 3 September. Pak Surya Paloh tidak menolak AHY tapi tak mau mendeklarasikan segera. Kita menunggu siapa tahu ada opsi lain yang lebih baik. Nah di situlah terjadi pertentangan dan tidak ada titik temu,” ujar Anies, seperti dikutip Solopos.com.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan, perbedaan pendapat antara utusan Demokrat dan Nasdem di Tim Delapan terjadi sejak Minggu (27/8/2023) hingga Selasa (29/8/2023).

Tim Delapan adalah tim yang dibentuk tiga partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan untuk menentukan cawapres Anies Baswedan.

Anies mengatakan, hingga Selasa sore tidak ada titik temu dari dua partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan tersebut.

Bahkan Demokrat mengancam akan hengkang jika AHY tidak jadi cawapres Anies Baswedan.

Perbedaan pendapat itu berlangsung panas hingga terjadi aksi menggebrak meja. Namun Anies tidak menceritakan siapa yang menggebrak meja tersebut.

“Sampai menggebrak meja keras sekali karena dirasa ada statement-statement yang tidak tepat. Itu pada Senin (28/7/2023),” tutur Anies Baswedan.

Hingga Selasa sore pertentangan di Tim Delapan yang berisi utusan tiga partai itu tidak mencapai titik temu.

Di saat nyaris bersamaan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar pada Selasa sore.

Dalam pertemuan singkat itu akhirnya tercapai kesepakatan keduanya berkoalisi dan Cak Imin menjadi cawapres Anies Baswedan.

“Saat itu tidak ada di pikiran saya soal cawapres. Pak Surya Paloh mengajak ketemu, ya sudah saya sanggupi karena saya sedang longgar,” kata Cak Imin.

Cak Imin mengungkapkan, Surya Paloh menanyainya tentang keseriusan maju dalam Pilpres 2024.

Karena Nasdem sudah menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal capres, Surya Paloh menanyainya apakah bersedia menjadi cawapres.

“Saya sanggupi. Jadi pertemuan itu singkat dan baru pertama kali. Saya sebelumnya belum pernah ketemu dengan Pak Surya Paloh membahas ini,” ujar Cak Imin.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Anies Baswedan tidak amanah dan mengkhianati kesepakatan mengusung AHY sebagai cawapres.

“Jika sekarang saja mereka sudah seperti itu bagaimana nanti saat memimpin rakyat,” keluh SBY dalam jumpa pers, Jumat (1/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya