Anies Baswedan Ungkap Pembicaraan Bos IMF di Tanah Abang, Tak Terkait PKL

Anies Baswedan mengungkapkan pembicaraan bos IMF saat blusukan di Pasar Tanah Abang.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada beberapa hal yang dibicarakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde di Pasar Tanah Abang, Senin (26/2/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Enggak ada pesan khusus. Jadi kami bicara bagaimana kegiatan perekonomian di sana jadi contoh,” katanya, Senin (26/2/2018). Baca juga: Anies Baswedan Dipolisikan Soal Tanah Abang?

Menurutnya, peran Lagarde di IMF sangat penting. Yang menarik, kata dia, adalah posisi puncak di IMF tersebut dipegang oleh perempuan. “Beliau menggarisbawahi tentang peran perempuan di berbagai tempat,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan merilis survei internal penataan Tanah Abang. “Kami akan merilis survei internal dan data analisis dan pengelohan data kita mengenai penataan tahap pertama pekan ini,” jelasnya.

Menurutnya, pembuatan laporan hasil survei tinggal menunggu input Anies. “Seandainya sudah klir, kami akan launching segera. Kalau tidak dalam dua hari ini, mungkin awal Maret kita akan launching,” katanya. Baca juga: Blusukan Pasar Tanah Abang Jakarta, Bos IMF Terkesima dengan Ini.

Di Tanah Abang, Lagarde mengaku terkesima karena Pasar Tanah Abang menujukkan kekuatan dan industri tekstil dan jumlah perempuan. “Ada banyak perempuan di pasar ini yang merupakan bagian yang penuh semangat dari ekonomi Indonesia,” kata Lagarde.

Lagarde mengatakan dirinya bilang ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ekonomi Indonesia berlangsung baik. Ekonomi Indonesia, sambungnya, didorong oleh konsumsi, investasi, dan ekspor. Tiga mesin ekonomi ini dianggap sangat berjalan dengan baik. Baca juga: Penataan PKL Tanah Abang Melanggar UU? Ini Pembelaan Anies Baswedan.

Perempuan Perancis ini juga mengaku terkesima dengan program reformasi dimana Jokowi memimpin usaha penyederhanaan pendaftaran usaha, khususnya usaha kecil dan menengah.