SOLOPOS.COM - Bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyampaikan paparannya saat menjadi pembicara dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Rabu (8/11/2023). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menjelaskan soal visi perubahan terkait kepemimpinan nasional di masa depan.

Menurut Anies, perubahan tidak identik dengan menghentikan atau mengubah sesuatu yang ada.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Anies menjelaskan, ada empat pertanyaan yang harus dijawab.

Pertama, apa yang harus ditingkatkan. Kedua, apa yang harus dikoreksi dari yang dikerjakan sekarang.

Ketiga, apa hal yang dihentikan dari hal yang dikerjakan sekarang. Keempat, apa hal baru yang harus dimasukkan.

“Kebanyakan dari kita, bicara perubahan, hanya dipikirkan nomor tiga dan empat saja. Jangan, itu bahaya. Rakyat tidak peduli mau siapa yang jadi walikota atau gubernur, yang penting adalah mereka mendapatkan manfaat,” katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023 di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Dia mencontohkan pernah bertugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ketika selesai bertugas, ada perubahan, tidak masalah bagi dia, karena ada perbedaan otoritas.

Tetapi, kalau prinsip empat perubahan itu dilaksanakan, maka kebermanfaatan itu ada di masyarakat.

“Perubahan itu teknokratik, bukan politik,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Makna perubahan itu disampaikan Anies ketika menanggapi pertanyaan apakah akan melanjutkan atau menghentikan Program Kartu Prakerja jika memenangi Pilpres 2024.

Diketahui, program Program Kartu Prakerja adalah program yang sudah dilaksanakan di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Sebelumnya, Anies Baswedan juga berbicara tentang politik luar negeri.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin mengembalikan paradigma kesadaran kolektif warga Indonesia sebagai warga dunia.

“Yang paling fundamental dikembalikan dalam bangsa ini dan negara ini adalah kesadaran kolektif, bahwa warga Indonesia, warga Indonesia adalah warga dunia,” katanya dalam kegiatan yang digagas oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), bertajuk Gagasan tentang Arah dan Strategi Politik Luar Negeri, Rabu.

Kegiatan itu turut dihadiri sejumlah perwakilan duta besar negara-negara dunia untuk Indonesia.

Selain itu, Anies menjelaskan kepemimpinan selalu berbicara tentang dunia, berpartisipasi, tidak absen, tidak menjadi penonton dan tidak memandang dunia semata-mata sebagai tempat lain.

“Tetapi kita anggota dari sebuah kemasyarakatan, kemanusiaan yang selalu harus terlibat. Paradigma ini yang ingin kita kembalikan, di dalam perjalanan ke depan republik ini,” katanya.

Kesadaran warga Indonesia sebagai warga dunia sudah dilakukan oleh para pendiri bangsa, khususnya dalam Konferensi Asia Afrika Tahun 1955 di Bandung.

Menurut Anies, Sukarno dan generasinya menempatkan Indonesia sebagai warga dunia.

“Bukan sekadar sebuah entitas terlepas dari dunia, bagian dari komunitas dunia,” jelasnya.

Ia melanjutkan, inspirasi dari konferensi di Bandung itu juga menjadi penelitian berbagai warga dunia.

Hal itu, kata dia, menunjukkan ketika Indonesia hadir, Indonesia aktif dan tidak transaksional, ikut hadir memikirkan dunia.

“Maka dunia mengingat, dunia menjadikan Indonesia sebagai referensi,” tandasnya.

KPU telah menerima pendaftaran tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md., serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.



KPU telah menetapkan masa kampanye pemilu yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya