SOLOPOS.COM - Batik Solo Trans (BST) melintas di halte bus Jl. Slamet Riyadi Solo saat uji coba oleh Dishubkominfo Solo, Kamis (1/9/2016). Uji coba tersebut untuk mengecek kesiapan jalur yang akan di lalui BST. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Angkutan umum Solo, Perum Damri akan mengganti seluruh armada BST koridor I dengan bus jumbo mulai pertengahan November atau Desember.

Solopos.com, SOLO — Perum Damri selaku operator Batik Solo Trans (BST) koridor I yang melayani perjalanan Bandara Adi Soemarmo-Palur segera mengganti 25 bus BST berukuran medium kapasitas 35 orang dengan 20 bus jumbo kapasitas 60 orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Plt. Direktur Utama Perum Damri, Sarmadi Usman, menyampaikan seluruh armada pengganti BST Koridor I saat ini sudah siap digunakan. “Saat ini sudah siap. Tapi belum dioperasikan semuanya. Medio November atau Desember nanti semua bus besar sudah bisa jalan,” kata dia, Jumat (4/11/2016).

Dia mengemukakan pengoperasian bus jumbo bantuan pemerintah pusat itu merupakan bentuk dukungan kepada Pemkot Solo dalam menyediakan fasilitas transportasi publik. “Kami melihat perhatian masyarakat Kota Solo pada BST sudah riil,” jelas dia.

Sarmadi mengatakan iklim bisnis transportasi darat belakangan tidak menggembirakan. Persaingan dengan moda tranportasi udara dan kereta api bertarif murah berdampak pada operasional angkutan darat.

Menurut dia, hingga saat ini perusahaan pelat merah itu masih menyubsidi operasional kantor cabangnya di Solo. “Dari Aceh sampai Papua, saat ini bisnis transportasi tidak menggembirakan. Angkutan perkotaan juga makin banyak saingan. Pemerintah tetap ikut campur tangan untuk membantu angkutan ini. Di Solo sampai sekarang masih kami subsidi. Kantor pusat membantu operasional kantor cabang, pemerintah daerah membantu operasional,” ujar dia.

Sarmadi mengakui interval antarbus jumbo yang bakal lebih lama dibandingkan bus berkuran sedang. “Waktu tunggunya perlu diatur ulang,” kata dia.

Bus medium yang sudah tidak digunakan bakal dikembalikan ke Perum Damri Solo. “Nantinya ada penyesuaian trayek BST lagi. Busnya yang masih laik jalan akan ditempatkan di koridor baru yang membutuhkan,” jelas dia.

Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo, berharap operasional BST Koridor I dengan armada baru didukung penyesuaian tarif yang lebih murah agar minat masyarakat menggunakan transportasi umum  terus meningkat. “Ya kalau bisa tiketnya lebih murah lagi. Tarif pelajar separuhnya. Sopir juga jangan ugal-ugalan,” pesan dia.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, menyampaikan harga tiket BST bisa diturunkan jika operator menyetujuinya. “Kalau dari koridor yang dikelola Damri bisa saja mengajukan subsidi. Tapi yang dikelola konsorsium PT BST, akan kami bicarakan dulu,”  kata dia.

Menurut Herman, secara teknis operasional bus berukuran jumbo tidak ada kendala lantaran sebelumnya jalur yang digunakan telah dimanfaatkan bus tingkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya