SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus angkutan mudik Lebaran (JIBI/Solopos/Dok.)

Angkutan Lebaran 2017, tiga unit bus ditahan di Terminal Boyolali karena dinyatakan tidak laik jalan.

Solopos.com, BOYOLALI — Tiga bus antarkota antarprovinsi (AKAP) ditahan polisi dalam razia kelayakan kendaraan umum di Terminal Boyolali, Kamis (15/6/2017). Selain menyasar kelaikan bus, petugas juga mengetes urine pengemudinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga bus tersebut masing-masing Harta Sanjaya, Jaya, dan Agra. Ketiganya punya ketidaklaikan berbeda-beda, di antaranya rem tangan tidak berfungsi, terdapat kaca yang sudah retak, dan tak tidak ada wiper.

Ketiga bus tersebut tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing. Sedangkan penumpang dialihkan ke bus lain dengan tujuan yang sama.

Kasatlantas Polres Boyolali AKP Marlin S. Payu mengatakan penahanan itu dilakukan karena ketidaklaikan itu dikhawatirkan bisa membahayakan diri penumpang bus maupun pengguna jalan lainnya. “Dari hasil pemeriksaan hari ini ada bus yang rem tangan tidak berfungsi, ada yang kacanya bolong karena katanya dilempar baru sama orang, dan ada yang enggak pakai wiper. Ini semua kan membahayakan,” ujarnya seusai kegiatan.

“Kendaraan seperti itu harus dikandangkan. Jangan sampai merugikan orang lain apalagi sampai nyawa melayang akibat kecelakaan rem blong,” imbuhnya.

Kasatlantas juga menegur para sopir tersebut karena dinilai abai terhadap keselamatan para penumpang. Sementara itu, Marlin mengimbau pengguna jasa transportasi agar berhati-hati memilih kendaraan. Pilih kendaraan yang sekiranya laik jalan.

Selain merazia kelaikan kendaraan, petugas juga mengetes urine sopir. Namun, dari hasil pemeriksaan ini tak satu pun sopir yang terindikasi menggunakan narkoba atau zat-zat berbahaya lainnya.

Sementara itu, tim terpadu juga melakukan kegiatan serupa di tempat yang sama, baik menjelang Lebaran maupun saat Operasi Simpatik beberapa waktu lalu. Puluhan pengemudi yang busnya masuk kawasan Terminal Boyolali dites urinenya. Hasilnya tak satu pun yang positif mengandung zat narkoba.

Operasi ini menyasar pengemudi bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarprovinsi (AKAP). Sopir yang busnya masuk ke terminal diminta turun dan selanjutnya diarahkan ke toilet terminal untuk menyerahkan sampel urine pada cawan yang sudah disediakan petugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya