SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan melayani pemeriksaan kesehatan sopir bus menjelang persiapan mudik Lebaran 2017 di Terminal Tirtonadi, Solo, Kamis (8/6/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Angkutan Lebaran 2017, pemeriksaan dilakukan terhadap para sopir bus di Terminal Tirtonadi Solo.

Solopos.com, SOLO — Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, dan Polresta Solo menggelar pemeriksaan kesehatan bagi sopir bus di Terminal Tirtonadi, Kamis (8/6/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Imam Syafi’i, mengatakan pemeriksaan kesehatan digelar dalam rangka menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang selama arus mudik Lebaran 2017.

Bukan hanya memeriksa kesehatan, petugas sekaligus melakukan tes narkoba kepada para sopir bus. Dia menegaskan sopir bus yang kedapatan mengonsumsi narkoba bakal diproses hukum sesuai UU Narkotika.

“Kami juga mengecek para pengemudi, memastikan tidak ada yang terlibat narkoba. Kegiatan ini diarahkan untuk pencegahan sekaligus penegakan bagi pengemudi yang terlibat narkoba. Keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pemudik yang menggunakan bus harus terjamin,” jelas Syafi’i saat diwawancarai di sela-sela menghadiri pemeriksaan kesehatan di Terminal Tirtonadi, Kamis.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan hanya butuh waktu 10 menit untuk memeriksa kesehatan setiap sopir bus. Dia menyebut, para sopir bus harus mengikuti beberapa pemeriksaan mulai dari tensi, kandungan alkohol, gula darah, ishihara atau buta warna, dan amfetamin.

DKK akan melarang sopir bus melayani penumpang jika ternyata dalam kondisi kesehatan buruk. DKK akan meminta sopir tersebut untuk lebih dahulu beristirahat.

“Kalau terdeteksi layak, pengemudi bisa melanjutkan perjalanan. Namun, kalau dimonitor ternyata kesehatan pengemudi tidak layak, akan kami suruh istirahat. Mereka akan kami terapi. Di Terminal Tirtonadi sudah tersedia poliklinik kesehatan. Jika kesehatan sopir sudah memungkinkan, kami perbolehkan mereka berangkat lagi,” jelas Ning, sapaan akrab Siti Wahyuningsih.

Ning menyampaikan kondisi kesehatan para sopir bus harus prima saat melayani penumpang khususnya saat arus mudik dan balik Lebaran. Dia meminta semua perusahaan otobus (PO) turut mengawasi kesehatan para sopir masing-masing.

DKK melarang PO memberi izin atau malah mempekerjakan para sopir terlalu berat untuk kejar setoran memanfaatkan arus mudik dan balik Lebaran. Menurut Ning, keselamatan jiwa sopir dan penumpang harus menjadi yang utama.

Saat berita ini diturunkan, DKK belum bisa memberikan data soal hasil pemeriksaan kesehatan terhadap sopir bus di Terminal Tirtonadi karena kegiatan masih berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya