SOLOPOS.COM - Kasi Audit Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Herman Armanda. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Angkutan Lebaran 2017, Ditjen terus memeriksa kelaikan bus yang akan dipakai sebagai angkutan Lebaran.

Solopos.com, SOLO — Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menemukan sejumlah faktor teknis keselamatan yang kerap diabaikan oleh pengemudi dan operator bus saat melakukan ramp check (pemeriksaan kelaikan) armada bus untuk angkutan Lebaran 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Faktor teknis itu yang paling sering ditemui adalah kondisi rem tangan yang tidak lagi berfungsi dan ban aus. Kasi Audit Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Herman Armanda, membeberkan Ditjen Perhubungan Darat hingga awal Juni ini telah memeriksa kelayakan jalan armada bus di sembilan terminal tipe A di Jawa, seperti Tirtonadi, Tasikmalaya, Cirebon, Jogja, Purbayan, dan lain sebagainya. (Baca juga: Lakukan Pengecekan di Solo, Kemenhub Temukan 19 Bus Tak Laik Jalan)

Pemeriksaan tersebut dilakukan Kemenhub bekerja sama dengan kepolisian. Dia menyebut petugas paling sering menemukan bus dinyatakan tidak layak jalan karena rem tangan tidak berfungsi dan penggunaan ban lama yang telah aus maupun ban vulkanisir.

“Kami telah nemeriksa kelayakan jalan bus, mulai dari bagian ban, spidometer, rem tangan, kaca, lampu, hingga alat bantu keselamatan. Paling sering ditemukan ketidaksesuaian adalah bus menggunakan ban lama dan kondisi hand brake rata-rata tidak berfungsi. Bus bermasalah kami minta dikembalikan, tidak boleh jalan,” tegas Herman saat ditemui di sela-sela meninjau pemeriksaan kesehatan sopir bus di Terminal Tirtonadi, Kamis (8/6/2017).

Herman menegaskan perusahaan otobus wajib memeriksa kondisi kendaraan sehari sekali. Hal tersebut harus dilakukan untuk mengantisipasi masalah ketika bus dioperasikan melayani penumpang. Dia menyebut bus rata-rata dioperasikan setiap hari sehingga harus dipastikan juga kelayakan jalannya setiap hari.

Herman mengatakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub akan mulai mengintensifkan pengecekan kelayakan jalan bus saat memasuki H-7 Lebaran sesuai arahan Menhub Budi Karya. Herman menuturkan jumlah peminat angkutan darat untuk perjalanan mudik Lebaran tahun ini diprediksi masih tinggi.

Kondisi tersebut juga dipengaruhi banyaknya instansi maupun perusahaan yang menggelar mudik gratis bagi karyawan maupun masyarakat umum menggunakan armada bus. Guna menjamin keselamatan para penumpang, Ditjen Perhubungan Darat akan turun tangan menggelar pemeriksaan kelayakan jalan bus dan kesehatan sopir di berbagai terminal.

Herman mengatakan jumlah bus yang beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran bakal lebih banyak dibanding hari biasa. Dia mencontohkan jumlah bus yang masuk Terminal Tirtonadi saat arus mudik H-7 Lebaran 2017 diprediksi bisa naik hingga 60% dibanding hari biasa yang mencapai 1.500 kendaraan/hari.

Herman menyebut jumlah bus yang masuk terminal mulai H-7 Lebaran diprediksi bisa mencapai 2.500 kendaraan/hari dengan jumlah penumpang 35.000 orang. Jumlah bus yang datang saat memasuki H-2 Lebaran bahkan diprediksi bisa tembus angka 2.600 kendaraan/hari.

Diwawancarai terpisah, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi, Eko Agus Susanto, menerangkan ada lima aspek yang diperhatikan petugas saat melakukan pemeriksaan kelayakan jalan armada bus. Kelima aspek tersebut, antara lain fungsi rem, kekuatan kaca, keberadaan sabuk pengaman (seat belt), kondisi ban, dan kelengkapan administrasi.

Dia menyebut bus yang tidak memenuhi ketentuan lima aspek itu tidak diperbolehkan dipakai melayani penumpang. Perusahaan maupun sopir bus harus bisa melengkapi standar kelayakan bus.

“Kami sudah melakukan ramp check pada akhir pekan lalu dan menemukan 19 bus dalam kondisi tidak layak jalan. Ada 44 bus yang kami periksa. Sedikitnya 35 bus dinyatakan layak jalan, sedangkan bus lainnya dinyatakan tidak laik jalan. Kami memberikan surat tilang kepada pengemudi yang busnya dinyatakan tidak laik jalan. Mereka harus lebih dahulu melengkapi atau mengganti kekurangan jika ingin jalan,” jelas Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya