SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus mengkaji wacana angkutan gratis untuk pelajar lewat alih fungsi angkutan pengumpan (feeder) Batik Solo Trans (BST). Konsep besarnya adalah masuk ke sistem operasional dengan mengambil alih pembiayaan.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, M. Taufik, mengatakan alih fungsi itu tak serta merta mematikan trayek angkutan pengumpan. Angkutan pengumpan tetap melayani rute yang ada, namun tak memungut biaya bagi siswa sekolah.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

”Kalau APBD [anggaran pendapatan belanja Daerah] mampu membiayai operasional, tentu bisa digratiskan. Kalau tidak mampu, kemungkinan modelnya subsidi. Wacana ini terus dimatangkan karena garis besarnya adalah menarik minat mereka kembali menggunakan transportasi umum. Selain itu, sebagai solusi banyaknya anak sekolah di bawah umur yang mengendarai sepeda motor ke sekolah,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (27/3/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Taufik mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan konsultan di sejumlah sekolah sebagai sampel, didapati sebanyak 50 persen siswa sekolah masih diantar jemput orang tua. Kemudian 20 persen menggunakan sepeda motor, tiga persen menumpang kendaraan umum, ojek daring empat persen, sepeda kayuh lima persen, dan sisanya tak terpetakan. Sasaran utama angkutan sekolah itu adalah siswa SMP atau SMA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya