SOLOPOS.COM - Gerbang masuk TPU sekaligus Kampung Bergota Krajan di Kota Semarang. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Kampung Bergota di Kota Semarang, Jawa Tengah, dikenal angker. Betapa tidak, lokasi kampung ini berada di tengah kuburan.

Selama puluhan tahun warga Kampung Bergota Krajan RT 005/RW 005 Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, tinggal di tengah kuburan. Bahkan, rumah mereka berdempetan dengan makam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada beberapa makam yang berada persis di depan pintu rumah. Menariknya lagi, ada juga toko kelontong hingga angkringan yang dikelilingi makam.

Meski demikian, aktivitas warga di Kampung Bergota Semarang yang berada di areal permakaman menjadi hal yang lumrah.

Ketua RT 005 Bergota Krajan, Bayu Suprihatin, 32, mengatakan jalan di kampungnya memang kerap disebut oleh para remaja sebagai lokasi yang angker.

Baca juga: Viral Setelah Keroyok 2 Orang, 6 Pemuda di Semarang Ditangkap

Tak hanya remaja dari kampungnya, cerita horor atau misteri juga sempat disampaikan dari masyarakat di luar kampung itu.

“Kalau cerita orang sini [Bergota Krajan], banyak yang bilang dari jalan pos masuk ke perkampungan angker. Katanya banyak yang sering diganggu,” ujar Bayu, Senin (30/5/2022).

Bayu mengatakan dari cerita yang didengarnya banyak yang kerap diganggu mahkluk halus dengan sering tersesat. Anehnya, mereka tersesat bukan sekali tapi berulangkali. Bahkan ada yang tanpa sadar berjalan pada tengah malam.

“Ceritanya banyak yang nyasar [tersesat], tahu-tahu sudah pagi sampai makam. Ada yang kesurupan juga. Terus ada yang diboncengin pocong dan banyak lagi ceritanya. Itu cerita mistis anak-anak di sini,” terangnya.

Pantauan Solopos.com, jalan masuk ke Kampung Bergota Krajan Semarang memang terkesan singup atau angker dan sepi. Sepanjang jalan hanya ada pemandangan kuburan dan pepohonan.

Baca juga: Lima Proyek Skala Besar untuk Mencegah Kota Semarang Malih Dadi Segara

Kisah Misteri

Bayu pun mengaku pernah mengalami kejadian mistis di Jalan Bergota. Tepatnya, 10 tahun lalu saat ia sedang perjalanan pulang seusai bekerja.

“Saat ini masih gelap, pas naik masih banyak pohon besar, sekitar jam 01.00 WIB. Motor saya tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Anehnya, mau dimajuin enggak bisa, mundur juga enggak bisa, seperti ada yang nahan,” jelasnya.

Beruntung, setelah ada seorang warga yang datang membantu, motor Bayu bisa menyala kembali. Kendati demikian, kejadian serupa kembali terulang ketika dirinya melintas di jalan tersebut pada tengah malam.

“Waktu istri saya naik manggil warga situ, setelah ada salah satu warga turun, baca doa, akhirnya bisa jalan. Tapi setelah saya antarkan terus pulang sendiri, turun lagi, pas lewat itu lagi saya seperti dilempari batu kecil,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya