SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, mengusulkan Gibran bisa menjabat dua periode wali kota karena angka stunting solo naik. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Di tengah wacana akan maju di Pilkada Jawa Tengah (Jateng), DKI Jakarta, bahkan Cawapres di Pemilu 2024, Gibran Rakabuming Raka, justru diminta melanjutkan kepemimpinan sebagai orang nomor satu di Kota Bengawan.

Alasannya, masih banyak pekerjaan rumah (PR) pembangunan Solo yang belum selesai di periode pertama kepemimpinan Gibran.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Mas Gibran lanjutkan di Solo saja dulu. Kan PR nya masih banyak, belum selesai. Misalnya stunting itu belum selesai lo. Bahkan grafiknya dari 2021 ke 2022 meningkat loh, tidak turun. Itu PR serius, karena program nasional,” ujar Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, Rabu (26/7/2023) siang..

Sugeng juga menyebut persoalan banjir yang dinilai belum selesai dengan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir yang telah dilakukan selama ini. Salah satu lokasi yang masih banjir menurut dia Gulon, Jebres.

Belum lagi sejumlah lokasi lain yang menurut dia masih tergenang air ketika musim penghujan. Di sektor pendidikan, Sugeng menyoroti fenomena sekolah dasar negeri yang kekurangan murid, kalah dengan sekolah-sekolah swasta.

“Saya cermati tiap tahun ada regrouping terus. Jadi ada ketidakpercayaan wali murid menitipkan anak di sekolah negeri. itu PR-kan. Orang tua lebih milih sekolah swasta, sehingga sekolah negeri kekurangan murid,” terang dia.

Politikus PKS itu belum melihat pendekatan strategis Pemkot Solo bagaimana memperkuat sekolah-sekolah negeri agar lebih kompetitif. Sugeng juga melihat banyak urusan budaya yang belum berhasil diselesaikan Pemkot Solo.

Termasuk bagaimana mengangkat kota ini menjadi bertaraf internasional seperti kota-kota besar di dunia. “Seperti Solo kota budaya, tentang bagaimana mengangkat Solo bertaraf kota-kota di luar negeri, harus di-setting,” kata dia.

Dengan berbagai persoalan itu, Sugeng menilai tidak elok bila Gibran meninggalkan kepemimpinan di Solo untuk dilanjutkan penerusnya. Sebab Gibran dinilai mempunyai banyak privillege untuk menyelesaikan persoalan itu.

“Jadi ayo selesaikan dulu. Bila satu periode belum cukup, maka dua periode memungkinkan Mas Gibran untuk menuntaskan. Tidak bijak bila itu ditinggalkan buat pemimpin berikutnya. Mas Gibran kan punya privilege,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya