SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Denpasar–
Wisatawan Prancis yang berliburan ke Bali sebanyak 85.749 orang selama sembilan bulan periode Januari-September 2009, meningkat 43,40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Masyarakat Prancis yang datang ke Bali pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya tercatat 58.795 orang, sehingga mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ida Komang Wisnu di Denpasar, Sabtu (21/11) mengatakan peningkatan yang cukup signifikan itu menjadikan Prancis menempati urutan ketujuh dari sepuluh negara terbanyak pemasok wisman ke Pulau Dewata itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Negara tersebut memberikan kontribusi sebesar 4,88 persen dari total kunjungan wisman ke Pulau Dewata sebanyak 1.756.491 orang. Kondisi tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya 1.546.266 orang.

Ida Komang Wisnu menambahkan, masyarakat Prancis yang berliburan ke Bali seluruhnya lewat Bandara Ngurah Rai. Hanya 39 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.

Ida Komang Wisnu menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak pemasok wisman ke Bali enam negara diantaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Keenam negara yang memberikan kontribusi cukup besar itu selain Prancis juga Australia 17,34 persen, China 8,96 persen, Malaysia 6,43 persen, Inggris 3,70 persen dan Belanda 23,45 persen.

Empat negara yang mengalami penurunan meliputi Taiwan 13,03 persen, Korea Selatan 3,39 persen, Jepang 10,77 persen dan Jerman tiga persen.

Sementara itu, dosen Fakultas Sastra Universitas Udayana, I Nyoman Suarka, pekan lalu, mengatakan, wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan ke Pulau Dewata sering kali tertarik untuk mempelajari dan mengenal keunikan seni budaya Bali secara lebih mendalam, termasuk bahasa daerah Bali.

Kondisi demikian membawa konsekuensi terhadap perubahan bahasa daerah Bali. Ia mengatakan, beberapa orang asing bahkan melakukan penelitian dan pendalaman terhadap seni budaya Bali, termasuk bahasa daerah.

Pada sisi lain generasi muda Bali justru sangat akrab dengan multimedia, sehingga semuanya itu mempengaruhi potensi bahasa daerah Bali secara internal dan eksternal.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya