SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyakit virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN – Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sragen mencapai 27 orang atau 77,14% dari total 35 kasus. Angka kesembuhan pasien dalam pengawasan (PDP) di Sragen juga cukup tinggi, yakni 53 kasus atau 68,83% dari total PDP sebanyak 77 orang.

Sedangkan pada orang dalam pemantauan (ODP) tidak ada penambahan ODP baru sejak Sabtu (6/6/2020). Kini jumlah ODP terkait Covid-19 di Sragen tinggal enam orang dari total sebanyak 252 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian angka pelaku perjalanan total hingga Sabtu tercatat sebanyak 27.624 orang dengan jumlah PP baru hanya 48 orang.

Data tersebut menunjukkan tren kasus Covid-19 di Sragen menurun signifikan. Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno, mengatakan angka tersebut menjadi pertimbangan memberlakukan kenormalan baru (new normal) mulai 10 Juni 2020.

Waspada Superspreader! Faktor Utama Penyebaran Virus Corona 

Dedy menjelaskan kendati kasus Covid-19 menurun signifikan, edukasi tentang protokol kesehatan ke masyarakat tetap terus dilakukan. Seperti anjuran di rumah saja, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Edukasi yang kami lakukan selama ini ternyata bisa mengendalikan kasus Covid-19 karena tidak ada penambahan yang signifikan. Tetapi justru penurunan yang signifikan. Kendati demikian Pemkab Sragen masih harus bersiap ketika ada kemungkinan gelombang kedua kasus Covid-19 setelah diberlakukan new normal,” katanya.

Dedy menerangkan saat gelombang pertama datang, Pemkab Sragen sudah menyiapkan sedemikian rupa sehingga angka kasusnya yang muncul tak terlalu signifikan. Dia mengatakan dengan kebijakan new normal pada 10 Juni 2020 itu tentu Pemkab Sragen sudah menyiapkan antisipasi datangnya gelombang kedua. Yakni menyiapkan ruang isolasi dan karantina. Dia berharap munculnya kasus positif Covid-19 di Sragen pada gelombang kedua itu tidak terlalu signifikan.

RSUD Gemolong Sementara 0 Kasus

Di RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen, sudah tidak ada PDP atau pasien positif Covid-19 yang dirawat. Sebanyak tujuh orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu terdiri atas tiga orang tanpa gejala (OTG) serta empat pasien. Mereka dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan rumah sakit rujukan di Solo.

“Sekarang aman, pasien Covid-19 di RSUD Gemolong kosong. PDP dirawat di Solo dan Sragen. Untuk sementara, perawat di RSUD Gemolong bisa istirahat. Jumlah perawat di RSUD Gemolong sebanyak 22 orang. Mereka masih stand by di lokasi ruang isolasi untuk jaga-jaga bila ada pasien baru. Semoga tidak ada pasien Covid-19 lagi,” ujar Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sragen yang juga bekerja di RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen, Ramin, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (7/6/2020).

Tagihan Listrik Naik, Ini Loh Penyebabnya

Sementara pelaksnaan rapid test massal yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen juga menunjukkan tren masyarakat Sragen sehat. Dari seribuan orang yang diambil sampel darah untuk rapid test massal selama sepekan terakhir, Senin-Sabtu (1-6/6/2020), jumlah reaktif hanya sebanyak belasan orang atau di bawah 0,1%.

Kepala DKK Srage, Hargiyanto, mengatakan selama sepekan terakhir melakukan rapid test massal ternyata ada dampak positifnya. Dia mengatakan dulu masyarakat banyak yang takut ikut rapid test tetapi sekarang justru sebaliknya.

“Masyarakat tidak takut rapid test karena muncul kesadaran. Dengan demikian target 10.000 orang rapid test itu lebih mudah,” ujar Hargiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya