SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Masalah kemiskinan menjadi penghambat untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri

Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sleman Surono mengatakan, jumlah warga miskin di Sleman dalam tiga tahun terakhir terus menyusut. Mereka mendapatkan berbagai program terkait pengentasan kemiskinan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data Dinsos Sleman, jumlah keluarga miskin tahun ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati 36.1/Kep.KDH/A/2017 tentang keluarga miskin dan rentan miskin sebanyak 38.873 KK atau 10,60%. Jumlah tersebut turun dibandingkan tahun 2016 sebanyak 19,69% atau 37.284 KK dan 43.798 kk atau 11,85% pada 2015.

“Pada 3 Juli lalu, warga miskin ini sudah diberikan kartu miskin,” katanya, Senin (27/11/2017).

Selain untuk mengurus pendidikan, kartu miskin tersebut digunakan pemerintah untuk merealisasikan program pengentasan kemiskinan. Mulai dari program distribusi aset, perguliran modal, pemberian kredit lunak, pelatihan ketrampilan, hingga pengembangan industri rumah tangga dan industri menengah yang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja warga miskin.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengakui, masalah kemiskinan menjadi penghambat untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Hal itu mendasari pemerintah menjadikan penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan daerah.

“Kami menargetkan angka kemiskinan bisa turun menjadi 9,35 persen pada 2018 atau turun 0,67 persen per tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya