SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar mengungkapkan data kemiskinan di Karanganyar hingga Februari 2021 mencapai 85.000 orang. Angka tersebut didapatkan berdasarkan data penerima bantuan sosial pangan (BSP), bantuan sosial tunai (BST) dan program keluarga harapan (PKH).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Pemberdayaan dan Pembinaan Sosial (PPS) Dinsos Karanganyar, Gunarto, ketika dihubungi Solopos.com Selasa (23/2/2021). Dia mengatakan hingga saat ini bantuan sosial Covid-19 yang masih bergulir adalah BSP, BST, dan PKH dari program yang dibuat oleh Kementerian Sosial. Total penerima bantuan tersebut di Karanganyar mencapai 85.000 orang atau keluarga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca Juga:Ular Piton Bermunculan Di Mojosongo Solo 2 Hari Terakhir, Ada Apa Ya?

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau sampai saat ini masih tiga saja program dari Kementerian Sosial. Kalau dari Kabupaten hanya bantuan sembako untuk masyarakat yang terdampak isolasi mandiri karena Covid-19,” kata dia kepada Solopos.com.

Dari total 85.000 penerima bantuan, Gunarto merinci sekitar 60.000 di antaranya merupakan penerima BSP dan 24.000 sisanya merupakan penerima BST Kementerian Sosial. Selain kedua bantuan tersebut dari total 85.000 orang juga terdaftar dalam PKH.

Baca Juga: Ngeri Lur! Ini Potret Jeglongan Sewu di Sukodono Sragen

“Jadi ada yang ganda itu yang PKH ada yang juga dapat BSP atau BST. Sampai saat ini sekitar itu jumlah untuk angka kemiskinan total di Karanganyar,” imbuh dia.

Meskipun terdapat puluhan ribu warga miskin, Gunarto mengatakan pada 2020 pihaknya sudah meluluskan 2.127 keluarga dari program PKH. Pihaknya saat ini masih terus mendata ulang jumlah penerima bantuan sosial dan jumlah pasti angka kemiskinan di Karanganyar.

Baca Juga:Pelantikan Bupati Sukoharjo Akan Disiarkan Langsung di Youtube

“Karena ada yang lulus PKH, ada juga yang kemudian masuk ke dalam program itu dari sebelumnya yang tidak. Angkanya masih naik turun dan kami masih terus mendata data pastinya berapa. Untuk upaya kami hanya bisa memberdayakan saja dan belum ada upaya pasti untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya