SOLOPOS.COM - Kepala Instalasi Sanitasi Laundry dan Pemulasaraan Jenazah RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, dr. Lilik Triasmoro (kanan), memberi materi pemulasaraan jenazah saat pelatihan pemakaman jenazah pasien Covid-19 di halaman Kantor BPBD Wonogiri, Selasa (13/10/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, SOLO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mengundang 65 sukarelawan dari lima kecamatan untuk mengikuti pelatihan prosedur pemulasaran jenazah pasien Covid-19, Kamis (17/12/2020).

Pelatihan itu menyusul kenaikan jumlah kematian pasien positif virus SARS CoV-2, sementara jumlah petugas pemulasaran jenazah yang terbatas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Totok Sumarno, mengatakan pelatihan itu berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, peserta mendapatkan teori. Sementara praktik akan dilakukan pada hari kedua, Jumat (18/12/2020).

Tabrak Lari Depan Mal Solo Square: Sopir Truk Tertangkap Di Gembongan Kartasura

“Peserta berasal dari usulan kecamatan. Pemateri dari RSUD dr Moewardi Solo, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, dan BPBD,” katanya kepada Solopos.com mengenai pelatihan pemulasaran jenazah pasien Covid-19 Solo, Kamis.

Totok mengatakan teori pelatihan meliputi standar prosedur pemulasaran jenazah, perkembangan data Covid-19, dan cara pemulasaran jenazah Covid-19 sesuai protokol kesehatan. Peserta yang hadir tak hanya muslim, tapi juga kalangan agama lain, serta dari kalangan perempuan.

Salah satu materi juga mengenai pemakaian alat pelindung diri (APD) lengkap saat memulasara jenazah pasien Covid-19. Jenazah yang telah dipulasara dengan protokol tepat tidak akan menyebarkan virus. Hal ini karena virus akan mati dalam tubuh jenazah.

Korban Meninggal Dalam Tabrak Lari Depan Mal Solo Square Pria 68 Tahun Warga Kalikobok Sragen

Menutup Semua Lubang

Sebelum jenazah pasien Covid-19 dimasukkan ke dalam plastik, tim pulasara wajib menutup semua lubang tubuh jenazah. Kemudian, jenazah dikafani dan dibungkus plastik, kemudian kantong jenazah (tergantung ketersediaan), lalu plastik lagi baru peti yang juga masih bisa dibungkus plastik.

Ini untuk mencegah cairan tembus yang berpotensi membawa virus. Salah seorang peserta pelatihan pemulasaran jenazah Covid-19 asal Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, Surono mengaku ditunjuk oleh pemerintah kecamatan untuk menjadi peserta.

8 Hari Setelah Coblosan Pilkada 2020, Belum Ada Laporan Jajaran KPU & Bawaslu Solo Terpapar Covid-19

“Karena saya aktif sebagai sukarelawan, makanya saya ditunjuk. Selama ini saya sudah aktif menjadi perangkat Jaga Tangga. Salah satu tugasnya, memenuhi kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina mandiri, kemudian mengawasi pemudik yang pulang. Semuanya saya lakukan dengan sukarela,” katanya.

Surono mengaku belum pernah bertugas memulasara jenazah. Namun, dirinya pernah menyaksikan proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 dari kejauhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya