SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Angka kematian ibu dan AKB di Kulonprogo mengalami peningkatan.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo menyoroti peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2016. Pemkab Kulonprogo diminta memberikan perhatian lebih kepada ibu hamil beresiko tinggi.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Sekretaris Komisi IV DPRD Kulonprogo, Hamam Cahyadi mengungkapkan, jumlah kematian ibu pada 2016 kemarin dilaporkan mencapai tujuh kasus, lebih tinggi dibanding tahun 2015 yang hanya dua kasus. Di sisi lain, sebanyak 49 kasus kematian bayi diketahui terjadi selama 2016 lalu, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 36 kasus.

“Ini jelas harus mendapat perhatian khusus agar berikutnya bisa dicegah sejak dini,” kata Hamam, Rabu (5/4/2017).

Hamam memahami banyak faktor penyebab terjadinya kasus kematian ibu maupun bayi. Namun, dia pun yakin ada pula berbagai upaya yang dapat dilakukan sebagai langkah antisipasi. Salah satunya melalui deteksi dini ibu hamil beresiko tinggi sejak awal masa kehamilan.

“Misalnya untuk pencegahan bayi lahir dengan kondisi fisik tidak sempurna karena infeksi toxoplasma, rubella, atau lainnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya